Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Babak Baru Karir Pegawai ASN (Seminar Nasional dan Temu Alumni MAP FISIPOL)

RABU, 28 RABIUT TSANI 1441 H // 25 DESEMBER 2019 20.25 WIB Bissmillahi wal hamdulillah was shallatu wa sallam ala Rasulillah Pada hari Sabtu tanggal 24, bulan Rabiut Tsani, tahun 1441 H, yang bertepatan dengan tanggal 21 Desember 2019, telah diselenggarakan acara Seminar Nasional dan Temu Alumni MAP Fisipol UGM. Tema yang diangkat di dalam seminar tersebut berkenaan dengan sebuah isu yang sedang ramai dibicarakan oleh mayoritas Pegawai ASN dan/atau para ahli kebijakan publik serta pemerhati birokrasi secara umum, yaitu tentang kebijakan pemangkasan birokrasi di Indonesia. Ada 4 (empat) pembicara yang hadir pada acara tersebut yaitu pembicara pertama Bapak Mudzakir (Sekretaris Deputi SDM Aparatur Kemenpan RB), pembicara kedua Bapak Prof. Agus Pramusinto (Ketua KASN), pembicara ketiga Bapak Zul Elfian (Walikota Solok Provinsi Sumbar), dan pembicara keempat adalah Bapak Robert Na Endi Jaweng (Direktur Eksekutif KPPOD). Keempat pembicara tersebut menyampaikan materinya secara panel dengan

Babak Baru Karir Pegawai ASN (Sebuah Opini terhadap SE MENPAN RB No. 384 Tahun 2019)

KAMIS, 17 RABI’UL AWAL 1441 H // 14 NOVEMBER 2019 13.45 WIB Bissmillah wal hamdulillah wa shollatu wa sallam ala rasulillah. SE MENPAN RB NO 384 TAHUN 2019 Melalui Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 384 Tahun 2019 tanggal 13 November 2019 tentang Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi, maka manajemen karir Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) akan mengalami babak baru.  Kedepannya tidak akan ada lagi jenjang karir jabatan administratur (eselon III) dan jabatan pengawas (eselon IV) di dalam struktur organisasi pemerintah Indonesia. Atas nama penyederhanaan, agile , dinamis, dan profesional, maka struktur organisasi birokrasi hanya akan terdiri dari jabatan pimpinan tinggi (JPT), baik utama (kepala lembaga), madya (setara eselon I), dan pratama (setara eselon II), jabatan fungsional (keahlian dan keterampilan), dan mungkin juga jabatan pelaksana di luar eselon V, yaitu jabatan fungsional umum atau

Golongan Putih (Golput)

KAMIS, 25 JUMADIL ULA 1440 H // 31 JANUARI 2019 12.40 WIB Bissmillah wal hamdulillah wa shollatu wa sallam ala rasulillah. PESTA DEMOKRASI 17 April 2019 akan menjadi pesta demokrasi besar bagi rakyat Indonesia, karena pada tanggal itu akan dilaksanakan pemilihan umum (Pemilu) secara langsung. Seluruh warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai pemilih akan menentukan pilihannya masing-masing. Pemilu 2019 menjadi sebuah hajat yang besar karena untuk pertama kalinya, warga negara Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), serta memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota langsung pada 1 (satu) hari.   Sehingga di hari itu, warga negara Indonesia langsung mencoblos 4 (empat) kertas suara! Sebuah hajatan yang besar karena menentukan nasib dan wajah pemimpin Indonesia untuk kurang lebih 5 (l

Perindah Proses, Lupakan Hasil.

RABU, 26 RABIUL AKHIR 1440 H // 2 JANUARI 2019 20.55 WIB Bissmillah wal hamdulillah wa shollatu wa sallam ala rasulillah. “Hendaklah engkau tahu bahwa sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu, tidak mungkin luput darimu. Dan segala sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, pasti tidak akan menimpamu.” HR. Ahmad 5/185. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy (kuat) ( JanganBerputus Asa ) Proses dan hasil adalah dua hal yang selalu menjadi perbincangan hangat dalam diri setiap manusia. Sebagian orang sangat percaya bahwa hasil yang baik hanya akan didapatkan dari sebuah proses yang maksimal tapi sebagian yang lainnya mampu mendapatkan hasil yang sangat baik hanya dengan melakukan proses yang minimal. Saya pribadi ketika dulu belum meniti dan belajar beragama di jalan sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih , terlebih ketika masih berada di bangku kuliah, seringkali terjebak dalam emosi akibat hasil yang didapat tidak sesuai deng