Langsung ke konten utama

Postingan

Kritik terhadap artikel "Tertawa di Tengah Kepunahan: Meme, Humor, dan Krisis Iklim"

Selasa, 29 April 2025 09.25 WIB Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah Pada tulisan ini, kami akan memberikan kritik terhadap beberapa point pada artikel yang ditulis oleh Anwar Kurniawan. Artikel tersebut berjudul "Tertawa di Tengah Kepunahan: Meme, Humor, dan Krisis Iklim" , yang telah dimuat pada kolom Opini harian KOMPAS (27/04/2025) . Penulis adalah seorang pegiat kajian budaya dan media, peneliti wacana eco-Islam dan humor, dosen ISI-Surakarta. Secara garis besar, sebenarnya isi utama dari artikel dengan judul "Tertawa di Tengah Kepunahan: Meme, Humor, dan Krisis Iklim" adalah mencoba untuk menjelaskan apakah fenomena masyarakat dewasa ini yang menjadikan beberapa masalah iklim menjadi sebuah bahan lelucon akan membawa dampak negatif atau justru bisa memberikan pengaruh yang positif. Akan tetapi di dalam artikel tersebut terdapat beberapa pembahasan yang kemudian memberikan pandangan negatif terhadap sebuah pemikiran agama, khususnya Islam. Pada sala...
Postingan terbaru

Politik dan Teknokratisme

Selasa, 22 April 2025 08.25 WIB Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah Namun, di balik imajinasi itu, ada pekerjaan besar bersifat teknis, administratif, dan sering kali tak tampak: menyusun regulasi, mengelola anggaran, merancang sistem, memastikan kebijakan berjalan. Inilah tugas utama teknokrat (baca:BIROKRAT): mengonkretkan imajinasi kebahagiaan menjadi kebijakan nyata dan terukur. Kompas, 22 April 2025 Pada harian Kompas (22/04/2025 ) kolom Opini terdapat sebuah artikel dengan judul "Matinya Teknokratisme dalam Pragmatisme Politik Prabowo" . Artikel tersebut ditulis oleh Yanuar Nugroho , Dosen STF Driyarkara, Jakarta; Visiting Senior Fellow ISEAS-Singapura; Anggota AIPI; Deputi II Kepala Staf Kepresidenan RI 2015-2019. Artikel-artikel seperti itu yang membuat kami masih merasa perlu untuk berlangganan dan membaca koran di setiap harinya. Kami yang saat ini bekerja di dalam dunia birokrasi, mempunyai beban moril untuk juga mengetahui dan memahami situasi serta k...

Jiwa Kepemimpinan yang Baik (bagian keenam)

Senin, 21 April 2025 08.32 WIB Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (bagian pertama) 1. Membagi tugas. 2. Menjadi mentor. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (bagian kedua)  3. Pengambilan Keputusan ( Decision-making ). Jiwa Kepemimpinan yang Baik (bagian ketiga)   4) Tidak Terlalu Membutuhkan pada Bawahan. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (bagian keempat)  5) Jujur. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (bagian kelima)  6) Menciptakan dan/atau membangun sebuah iklim birokrasi/proses kerja sesuai dengan yang dia inginkan/ucapkan/janjikan. 7) Teladan Pimpinan dan Konsistensi Penerapan Aturan Salah satu PR (pekerjaan rumah) besar dalam dunia birokrasi Indonesia adalah permasalahan disiplin pegawai. Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya).  Sependek pengalaman kami bekerja dalam dunia birokrasi, permasalahan disiplin memang merupakan salah satu penyakit akut dan kronis yang ada dalam tubuh birokrasi Indone...

Dua Kisah Satu cerita

Selasa, 15 April 2025 09.11 WIB Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah. Tampak Belakang Tampak Depan Buku dengan judul "Dua Kisah Satu Cerita", merupakan sebuah buku yang dituliskan berdasarkan kisah nyata. Buku ini ditulis dengan gaya penulisan buku harian ( diary ).  Pada zamannya, buku diary pernah mendapat tempat khusus di hati banyak orang Indonesia. Sehingga kemudian dikenal istilah, " dear diar y", sebagai sebuah frasa awal dalam menuliskan cerita yang dialami oleh masing-masing penulisnya. Pada intinya, buku harian atau buku diary adalah sebuah catatan yang bersifat pribadi. Catatan tersebut bisa tentang pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang dialami oleh penulis.  Tentunya tidak harus pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang bersifat harian yang dituliskan. Penulis bisa saja menuliskan pengalaman, pemikiran dan perasaan yang telah dia himpun dalam kurun waktu tertentu.  Buku diary berfungsi untuk mendokumentasikan kehidupan sehari-hari penulis...

Kepentingan elektoral dan akademik.

Senin, 14 April 2025 08.48 WIB Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah. Pada tulisan sebelumnya, "Jika Negara Terlalu Banyak Mengurus Kasus" , dijelaskan berkenaan dengan fenomena mayoritas politisi yang "memanfaatkan" kasus viral untuk membuat dirinya dikenal sebagai seseorang yang pro rakyat. Di dalam tulisan ini, kami akan mengemukakan pendapat tentang respon yang ideal dari fenomena tersebut. Bila seorang politisi memanfaatkan berita viral untuk mendongkrak popularitasnya, maka bagi kami hal itu menjadi sesuatu yang lumrah, toh itu merupakan bagian dari strategi dirinya agar dikenal luas.  Karena tanpa dikenal, sehebat dan secerdas apapaun seorang politisi maka akan sulit baginya untuk terpilih dalam kompetisi demokrasi yang ada di Indonesia saat ini. Tapi ketika nantinya politisi tersebut telah mampu terpilih, dalam konteks ini dia terpilih menjadi seorang Kepala Daerah (Gubernur, Walikota/Bupati), maka dia harus bisa menyesuaikan gaya "pencitraan...