Langsung ke konten utama

Yas Budaya dan PMA

Yes! We're EMO!



PMA!

*catatan : I'm a music lover for sure but I can't play music! damn, that's so ironic but this is life, like it or not I have to deal with it. 
So, saya hanya seorang penikmat sekaligus kritikus musik semata. Saya tidak peduli dengan ketukan nada, tempo sebuah musik atau segala hal teoritis teknis lainnya. Sebagai seseorang yang buta tentang musik, yang terpenting bagi saya musik itu harus-lah menghibur dan mempunyai pesan, entah itu pesan tentang cinta atau sosial, entah itu berirama melayu atau cadas, sepanjang bagi saya musik itu mampu untuk memberikan hiburan dan memberikan pesan yang sesuai dengan diri ini maka tak ada alasan bagi saya untuk kemudian tidak menyukai musik itu. 
Tapi saya pun tidak akan menyukai sebuah musik apabila musik itu ternyata hasil dari sebuah penjiplakan atau plagiat, come one, u have choose to be a musician so be creative please! show some respect! 

Atas dasar itu, bagi saya musik yang dihadirkan oleh Alone at Last* mampu untuk menghibur sekaligus memberikan pesan melalui setiap lirik yang mereka nyanyikan. 
Bahkan, melalui vokalis utamanya, Yas Budaya, Alone at Last* mampu untuk menyematkan image positiv dalam diri mereka. 
Ya, saya pun kemudian memberikan kekaguman lebih kepada seorang Yas Budaya, bukan suatu hal yang aneh ketika kita menyukai sebuah band maka kita pun seperti sudah diharuskan untuk menyukai secara lebih serta memberikan perhatian lebih kepada Vokalis band tersebut karena memang selain tugas utama seorang Vokalis untuk menarik perhatian penonton tapi pada kenyataannya seorang Vokalis memang selalu berada di garda terdepan untuk mewakili sebuah band. 

Terkhusus untuk seorang Yas Budaya, walaupun saya tidak mengenalnya secara langsung dan personal, tapi sejauh mata saya melihat dan telinga saya mendengar, Yas merupakan seorang anak muda yang baik walau berstatus sebagai seorang Vokalis band rock atau Emo yang katanya penuh dengan keputus-asaan dan depresi serta anarki. Setidaknya Yas mampu untuk konsisten berbuat baik sehingga dia mendapatkan image yang juga baik. 
Hal itu yang menjadi point lebih baginya dan juga point lebih bagi saya untuk menyukainya. Terlepas dari itu, gayanya dalam bermain musik pun sangat atraktif sehingga memenuhi syarat untuk seorang Vokalis terlebih sebuah band rock, dia total dalam membawakan sebuah lagu di setiap konser yang dilakukannya, sehingga sulit bagi saya untuk lantas tidak menyukainya. 

Salah satu pesan yang sekarang ini rajin dia sampaikan, dia kampanyekan adalah mengenai PMA. 
What the hell is that? 
well, soon u will understand that. 
Ya, saya pun mulai "teracuni" dengan pesan itu dan akhirnya latah untuk mengikutinya tapi sebagai seorang manusia yang baik, saya tidak mengikuti sesuatu hal begitu saja tanpa adanya pengetahuan tentang apa yang saya ikuti itu. saya tidak ingin menjadi pengikut yang bodoh! dan saya pun berharap anda semua seperti itu, sehingga silahkan anda semua membaca artikel di bawah ini dengan seksama, serta pahami setiap katanya. 

enjoy and PMA! :) 

Yas Budaya Berbicara Tentang PMA!

Oleh: Mahardhika Utama 

“My cure is talk with people, smiling, loving, see all negative things around us and do the opposite into the positive way. That’sYas as PMA the key” 

Rockstar dengan skandal (sepertinya sudah) biasa, tapi kalo ada vokalis dari band cadas yang memiliki pikiran, mental serta sikap positif baik di atas panggung maupun di kehidupan sehari-harinya adalah hal yang luar biasa. 
Who’s the hell is that? 

Jawabannya adalah Yas Budaya, frontman dari band cadas bernama Alone At Last. Kalo kamu sering melihat aksi Yas diatas panggung atau membaca timeline di twitternya, pasti tidak akan asing lagi dengan istilah PMA yang selalu dia dengungkan. 

What is PMA? 
Sambil makan siang dan ngopi-ngopi santai di salah satu cafe di bilangan Dipati Ukur Bandung, Formagz coba menggali PMA yang merupakan kependekan dari Positive Mental Attitude dari Yas. 

Saya yang datang terlambat disambut Yas dengan senyum sapanya yang ramah sambil mempersilakan saya duduk. 
Berikut petikan obrolan santai Formagz dengan Yas sambil diselingi beberapa lagu keren dari Rise Against dan Strike Anywhere

Formagz: Halo Yas apa kabar? How’s your band? Yas: Well, fine how about you? Si Alone lagi jarang maen di Bandung nih, lagi banyak di luar kota sekarang. 

Formagz: Fine brother. Okay, let’s talk about PMA. Belakangan ini lo sedang gencar menyebarluaskan isu ini, sebenarnya apa itu PMA? 
Yas: Ya, di twitter, facebook atau banyak teenage tanya “Hey Yas PMA itu lagunya Kemuri ya?”, padahal lebih jauh dari itu sejarahnya. PMA adalah sebuah motivasi baru didunia modern sekarang. Oke kalo diliat dari sejarah Positive Mental Attitude emang gak bisa dijauhin dari Hardcore karena memang kulturnya dimulai dari sana. Spirit hardcore yang energic, memotivasi dan positif yang bikin banyak orang berasumsi PMA adalah hardcore dan sebaliknya. Ketika taun 80-an Bad Brains bikin lagu judulnya Attitude dan yang paling modern mungkin sekarang ini si Toby Morse-H2O yang juga ngomongin soal PMA. Dia (Toby) pahamnya emang bener-bener kuat banget, dia straight edge sejati. Walaupun gua bukan straight edge, Gua coba menanamkan paham Positive Mental Attitude karena WOW! Salah satunya gua bisa motivasi diri gua dan temen-temen gua untuk melakukan hal yang lebih baik. Misalnya ketika di sekitar gua orang-orang pada “minum”, atau saat lu gak punya uang, even when you don’t have a job, atau ketika hari itu adalah the most fuck up day you ever had, tapi lo hadapin itu dengan senyuman atau ketawa. 
Positif itu energi. Kaya barusan lo dateng telat, tapi lo ga pasang tampang panik, lo senyum dan itu jadi energi buat gua. Atau misalnya lo nangkring abis diputusin pacar trus dateng temen-temen lo, trus ketawa-ketawa dan biasanya itu bisa dilupain gitu aja. Tanpa disadarin at the same time you got fight and hey I still got ma life. Ya, itu tadi hal paling simplenya dari Positive Mental Attitude: “Act”, melakukan hal yang lebih baik, dan ketika lu gagal lu senyum lalu bangkit lagi. 

Formagz: Kalo Bb lu setelah ini ilang bakal tetep senyum? 
Yas: (Yas yang lagi pegang Bb-nya tampak kaget) Fuck up hahaha… Even Toby Morse aja punya waktu-waktu khusus buat dia bilang “Fuck You, Fuck PMA”. Tapi setelah itu gua bakal coba ambil positifnya and switch my self to PMA

Formagz: Kalo tadi kita liat dari sejarahnya, PMA kan bermula dari scene hardcore. Apa ini hanya untuk orang-orang yang suka H20, Bad Brain atau Kemuri
Yas: No no, gak lah, everybody can do it

Formagz: Apa tujuan lo angkat isu PMA ini?
Yas: Sebenernya dari dulu gua paling suka ngangkat movement yang positif, kaya dulu misalnya Food Not Bombs atau Save The Children. 
Gua gak berusaha masuk ke organisasi-organisasi itu karena bagi gua it’s all about act, Man. Gua musisi, gua harus melakukan sesuatu dari konteks gua sebagai musisi misalnya dengan memberikan contoh-contoh yang baik dari atas panggung. Dan kalo untuk PMA ini banyak sebenernya tujuan gua. 
Bukan berusaha pengen sok baik, tapi gua pengen ngilangin anggapan kaya kalo kita ngomongin sesuatu yang baik orang bilang “Apa sih lo?”, kita bicara soal ketuhanan “Apa sih lo?”, Gue pengen bikin equal aja, people be good people be bad it’s okay we’re friend, tapi selama itu bisa saling sharing dan akhirnya yang negatif jadi positif, why not? Selain itu juga gua pengen gimana caranya bikin semua orang tersenyum tiap hari, on gigs, on moshpit, dats my dream. 
Lebih jauhnya lagi gua pengen bilang PMA is about a way of life and it’s not a system. Positif dan negatif itu adalah sesuatu yang lu yakin lu bisa dan kadang lu bisa gagal tapi kadang lu bisa bahagia ketika lu dapetinnya apa yang lu mau. Kaya gua sekarang bisa duduk disini, bisa ngobrol sama lu, gua bersyukur gua masih idup, bisa share sesuatu yang baik sama lu, dats cool, I got ma life Man. 

Formagz: Untuk siapa lo menerapkan PMA ini? For your self, your band, your parents or.. 
Yas: I’m doing this things for my self, as long as it can inspiring people..it’s okay That’s it. 

Formagz: Gimana aksi nyata lo dalam menanamkan PMA ini ke orang lain? 
Yas: My cure is talk with people, smiling, loving, see all negative things around us and do the opposite into the positive way. That’s the key. Hidup itu kan Yin-Yang ya negative and positive, but it your choose. 
Gua gak bakal maksa orang untuk berfikir positif karena gua yakin ketika kita memaksa orang untuk melakukan hal positif dia akan melakukan hal yang lebih negatif. Tapi kalo kita ada di tengah-tengah itu kita berusaha untuk menjadi contoh, misalnya ngerokok lah. Kalo kita bilang jangan ngerokok, ya orang bakal ngerokok, tapi kalo kitanya gak ngerokok lama kelamaan kita akan jadi contoh positif buat mereka. 
Selain itu contoh nyata dalam menanamkan PMA ini adalah gua mau rilis brand gua (Artamus) yang di merchandise-nya ada campaign-campaign tentang PMA, and it’s limited just for 50 pieces for special peoples who doing things like positive mental attitude. 

Formagz: Ngomong-ngomong soal rokok, katanya udah berhenti merokok ya? Is it true? 
Yas: Ini bulan ke-5 gua berenti ngerokok. Gua berhenti ngerokok sebenernya karena terinspirasi sama mantan gua yang gak ngerokok.
Dia tipe orang yang tiap hari begadang karena kerjaannya tapi tiap pagi mukannya gak pernah kusut, selalu keliatan seger, tetep senyum, and the key is she’s not smoking. And it works for me! 
Banyak yang bilang gua segeran sekarang, dan efek ke badan pun oke banget. Belakangan gua selalu bangun pagi dengan keadaan yang segar. Sebelumnya gua itu perokok parah, sehari bisa 3 bungkus. Tau gak kenapa gua ngerokok? Anjrit keren Johnny Depp looks cool when he smoke haha. Maklum tennage, semuanya serba instan dan asal tiru. Tapi balik lagi, semua orang punya hak buat ngerokok dan semua orang juga punya hak untuk gak kena asap rokok di mukanya, ya kan? 

Formagz: Ada niat buat bikin school visit semacam One Life One Chance? 
Yas: Akhir Juli nanti gua bakal ada talkshow and jadi pembicara di UNPAD tentang PMA dan rencananya gua juga mau bikin tour ke sekolah-sekolah gitu. Not high school but junior high school or even elementary bareng Ucay RR, Dida C.U.T.S, we gonna talk about PMA
Kenapa bukan ke SMA, soalnya gue pengen nge “brain wash” mereka (anak SD dan SMP) dan memberikan pengetahuan kalo perjalanan mereka masih panjang, dan itu harus di doktrin sama hal-hal yang positif. 

Formagz: What’s your opinion about street children? 
Yas: Gua selalu punya paham, dari dulu sebelum gua ngomong sesuatu sama orang lain gua selalu memposisikan diri jadi dia. Bayangin, dalam hal kerjaan aja mereka adalah sosok yang lebih kuat daripada kita semua. Tapi sebenernya kan ga baik, mereka ga seharusnya kerja atau minta-minta di jalanan. Mungkin basi kalo gua ngomong, mereka adalah masa depan bangsa but we have talk about act. Bingung juga ya kalo hari ini kita kasih mereka uang, besok dikasih lagi, dan terus kaya gitu, they gonna stucked and say I don’t have to work, I dont have to have educations, I just put my hand like that (sambil menengadahkan tangan) then I get my money! They can become a killer, Man. 
Harus ada aksi nyata yang konstan, gak kaya hari ini gua bilang “Oh My God kasian banget anak-anak kecil itu” tapi satu bulan kemudian dapet pacar baru then lupa gitu aja. 

Formagz: Give Forfriend your last words about PMA 
Yas: Lakuin apa yang lu suka as long as it’s positive, don’t forget about GodKeep smiling

Well, banyak hal positif yang dapat diambil dari obrolan santai dengan Yas. Dia menunjukkan kesadarannya sebagai figur yang memiliki banyak followers dari berbagai kalangan, mulai dari pemuda era 80-an hingga anak-anak belasan tahun. Dia sadar betul akan hal itu, dan seorang Yas Budaya mengerti akan tanggung jawabnya untuk memberikan contoh yang positif pada mereka. 
Andaikan semua rockstar seperti itu tampaknya tidak ada lagi anak-anak SD yang bangga akan video porno idolanya. Seperti apa yang selalu Yas bilang di twitternya, PMA all day! 
Closer with Mr. PMA, follow his twitter: @yasbudaya 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang