Langsung ke konten utama

Thank you.

Tulisan ini mulai ditulis pada hari Sabtu tanggal 25 Syaban 1444 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 18 Maret 2023 Masehi, di dalam mobil travel pukul 13.45 WIB.

 

Bissmillah was shallatu wa sallam ala rasulillah.

 

Thanks for the memories, even though they weren't so great.

 

Kami bukan seorang pekerja yg tak tergantikan, bukan juga seorang inovator yg meninggalkan banyak perubahan.

 

Kami juga bukan seorang teman yang senantiasa dirindukan, kami hanya sekadar satu dari sekian banyak orang yang memenuhi ruangan.

 

Bahkan mungkin ada lebih banyak orang yang tersakiti. Sehingga merasa lega dengan kami yang telah pergi.

 

Sebagaimana pekerja pada umumnya, banyak mimpi dan asa yang ingin digapai. Tapi semua hanya sebatas obrolan warung kopi, kami tak punya nyali untuk lakukan eksekusi.

 

Dan dasar pengecutnya kami, kami lantas menyalahkan orang yang ada di sekitar.

 

Bilang bahwa ini karena mereka yang tak mau mendengar.

Bilang bahwa kami tak diberikan kebebasan dan wewenang, ah segala hal kami jadikan alasan.

 

Intinya, semua itu ya karena kami tak punya kualitas mumpuni.

Hanya berani dalam obrolan dan tulisan sebentuk teori.

 

Bila faktanya begitu, ya pantas saja kami hanya menjadi pegawai biasa, tak memberikan dampak apa-apa.

 

Lalu kini, kami memutuskan pergi. Mencari peruntungan lain. Berharap bisa lebih banyak memberi dan meninggalkan legacy.

 

Karena kami tak ingin hidup sekadar hidup. Kami ingin memberikan manfaat. Memberikan sumbangan, walaupun hanya kecil dan tak terlihat.

 

Setidaknya di tempat yang baru ini, kami sudah sangat dekat dengan keluarga. Sehingga bila memang kami tak lagi banyak berguna. Kami arahkan saja tenaga dan waktu untuk merawat keluarga.

 

Karena kami pun sadar, tak semua ditakdirkan untuk jadi pemimpin dan tak mungkin semua menjadi orang yang hartanya melimpah. Karena itu sunnatullah, harus ada yg di atas dan di bawah sehingga dunia berputar dan berwarna.

 

Kami harus sadar diri dan menikmati setiap peran yang ada. Berusaha maksimal di setiap putaran yang kami rasa.

 

Allahu’allam, semoga Allah senantiasa mudahkan langkah kami dalam segala kebaikan.

 

Selesai ditulis pada tanggal 27 Syaban 1444 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 20 Maret 2023 Masehi, pukul 09.35 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang