RABU, 13 MEI 2015 09.34 WIB Praja Pelopor Revolusi Mental (PPRM). Bukan sebuah berita baru bagi saya karena sudah dari beberapa hari yang lalu saya mendengar hal tersebut. Tapi ketika itu, tak ada niatan bagi saya untuk sedikit saja menyinggungnya. Dan kini, setelah saya membaca tulisan dari Bapak Dr. Muhadam Labolo , dosen IPDN, saya mulai tertarik untuk membicarakan tentang Praja Pelopor Revolusi Mental. Ah , tulisan ini hanya sebuah ulasan singkat, tak menyeluruh, tak juga mendalam. Jangan jadikan ini referensi, cukup baca dan pahami apa yang menjadi pemikiran saya. Alumni yang belum lama lulus dari IPDN. Di dalam tulisan paling baru milik Bapak Dr. Muhadam Labolo berjudul "Membumikan Kemandirian Praja" , secara garis besar disebutkan bahwa sebuah pendidikan jangan lagi dipandang sebagai sebuah "program" tapi lebih dari itu pendidikan harus dipahami sebagai sebuah "gerakan". Pada akhirnya outcomes dari dunia pendidikan harus bisa me...
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya”. Maka semoga jejak tulisan yang saya tinggalkan ini mampu menjadi ilmu yang memberikan manfaat. Aamiin.