Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Kisah ketakutan Amerika Serikat

SABTU, 13 DESEMBER 2014 19.05 WIB Setelah membaca buku dengan judul Neraka Guantanamo : Kisah Derita Seorang Muslim di Penjara Khusus Teroris AS . Saya semakin meyakini bahwa warga Amerika Serikat (AS), khususnya para elite politik di sana, mempunyai kecenderungan untuk merasa paranoid atau ketakutan berlebih pada sebuah kaum. Sebelumnya saya juga telah membaca buku Malcom-X dan juga menonton sebuah film yang diangkat dari kisah nyata berjudul 12 Years a Slave . Pada buku dan film yang saya tonton itu, tergambar dengan jelas bahwa rakyat AS sangat takut dengan kaum kulit hitam, sehingga mereka “membenarkan” untuk melakukan diskriminasi bahkan penindasan secara nyata kepada kaum kulit hitam pada saat itu. Tak pernah ada penjelasan logis ataupun sejarah yang yang dapat membenarkan tindakan AS atas perlakukan diskriminasi mereka terhadap kaum kulit hitam. Akan tetapi, hal itu mereka lakukan selain ketakutan berlebih mereka kepada kaum kulit hitam juga dikarenakan mereka merasa bahwa

Tanggapan komentar.

SELASA, 2 DESEMBER 2014 08.19 WIB “saya rasa apa yang pak Jokowi katakan,,bahwa pada saat itu DPR belumlah solid,,,masih terpecah antara KIH dan KMP..padahal pak Jokowi dituntut untuk gerak cepat, kerja, kerja dan kerja...jadi wajarlah kalau beliau mengambil tindakan terlebih dahulu,,,tanpa harus melapor ke DPR...., karena DPRnya masih berkelahi memperebutkan kursi....jangan sampai karena DPR belum bisa bekerja...semua ikutan menjadi tidak bekerja,,,keep happy blogging always,,,salam dari makassar.” Blogs Of Hariyanto Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada pemilik Blogs Of Hariyanto . Beliau selalu menyempatkan untuk memberikan masukan atau sekedar meninggalkan komentar pada beberapa tulisan yang ada di blog ini. Sungguh saya merasa terhormat karena beliau lebih berpengalaman dalam dunia blog dan bahkan blog yang beliau miliki banyak mendapatkan perhatian dari blogger lainnya. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya followers dan juga komentar yang ada d

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Selasa, 25 November 2014 08.37 WIB Saya mencoba untuk memahami setiap pemberitaan yang ada di media saat ini. Hal itu saya lakukan agar bisa mengikuti perkembangan tata kelola negara Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Setidaknya ada 3 (tiga) isu utama yang kini menjadi sebuah perdebatan, pro dan kontra di kalangan masyarakat, media, dan anggota DPR-RI. Ketiga program tersebut adalah perubahan nomenklatur kementerian, peluncuran “kartu sakti”, dan pengalihan subsidi BBM (istilah baru untuk kenaikan harga BBM bersubsidi). Ketiga program tersebut menjadi hangat untuk dibicarakan atau dipermasalahkan oleh beberapa anggota DPR-RI, khususnya anggota DPR-RI yang berasal dari Koalisi Merah Putih (KMP). KMP yang sedari awal telah menyatakan sebagai koalisi oposisi atau penyeimbang pemerintah, dinilai wajar dan sangat pantas ketika menyuarakan kekecewaan terhadap ketiga program tersebut.  Akan tetapi diluar fakta tersebut, ketiga program itu memang digulirkan

Setengah hati.

RABU, 5 NOVEMBER 2014 09.50 WIB Pada tulisan saya sebelumnya, http://noorzandhislife.blogspot.com/2014/11/berubah-apa.html , salah seorang sahabat saya berbaik hati untuk menyempatkan membacanya dan meninggalkan jejak berupa komentar. Secara garis besar, dia menyarankan agar saya terlebih dahulu membaca secara seksama lampiran UU 23/2014. Dia mengatakan bahwa di dalam lampiran tersebut sudah termuat secara jelas pembagian kewenangan antara Pusat dan daerah otonom. Hal itu dia sampaikan untuk mematahkan opini bahwa pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang kini diatur dalam UU 23/2014 masih sangat rumit. Membaca komentar sekaligus kritikannya, saya pun sesegera untuk membaca terlebih dahulu lampiran UU 23/2014. Hal itu penting untuk saya lakukan karena saya tetap berkeyakinan bahwa pada pelaksanaanya, otonomi daerah di Indonesia masih terlampau rumit. Saya kemudian akan memberikan ilustrasi secara nyata melalui kasus dari diluncurkannya program nasional Kartu I

Generasi yang Hilang

SELASA, 4 NOVEMBER 2014 15.57 WIB Selain blog , saya juga memiliki tumblr .  Secara sederhana kedua media sosial ini tak memiliki banyak perbedaan. Keduanya merupakan wadah atau sarana bagi setiap individu yang memiliki hasrat dalam menulis. Walaupun pada kenyataannya, blog dan tumblr bisa juga untuk menampilkan atau saling berbagi hal lain di luar sebuah tulisan, tapi blog dan tumblr kadung tersohor sebagai "buku diari di dunia maya". Kaitannya dengan itu, pada kesempatan ini, saya akan menuliskan ulang atau lebih tepatnya mem- posting ulang sebuah tulisan dari seseorang yang sebenarnya secara personal tak saya kenal. Tulisan yang saya pikir sangat baik dan berkualitas serta memberikan sebuah pemamahan baru bagi kita semua yang menyempatkan diri untuk membacanya. Tulisan yang di-posting di media tumblr dengan alamat,  http://faldomaldini.tumblr.com/post/100393393971/generasi-yang-hilang . Saya sangat meyakini manfaat dari tulisan ini sehingga saya

Berubah apa?

SENIN, 3 NOVEMBER 2014 13.07 WIB Ketika sebuah tulisan tak banyak didukung oleh data berupa fakta ataupun teori yang relevan, maka tulisan itu tak lebih hanya sebuah opini, bahkan tak layak untuk sedikit pun dijadikan bahan pertimbangan. Saya paham itu, dan telah banyak orang yang memberikan kritik bahwa tulisan saya tak bermutu. Karena memang tak banyak memasukan data relevan di dalamnya. Tulisan saya hanya sebuah narasi dari intuisi jiwa yang meledak-ledak. Perbaikan coba saya lakukan tentunya dengan banyak membaca buku referensi sebagai acuan. Tapi kenyataannya belum banyak yang mampu saya perbaiki. Saya terlampau nyaman untuk terus menulis hanya berdasarkan intuisi. Atau mungkin saya terlalu malas untuk membaca beberapa buku sebagai daftar pustaka. Atau bahkan mungkin perpaduan dari dua hal itu. Tapi percaya-lah, saya selalu berusaha menjadi seseorang dengan pemikiran yang terbuka. Saya selalu senantiasa berubah, menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna.

Sebuah cerita di K2

SELASA, 14 OKTOBER 2014 15.23 WIB Izinkan saya untuk sedikit bercerita, menjadikan laman ini selayaknya sebuah diari pribadi, seperti biasa seharusnya. Terhitung mulai tanggal 1 September 2014 melalui Surat Perintah Nomor : 800/3160/BKD , saya harus melaksanakan tugas sebagai Pegawai Titipan di Lingkungan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat. Surat Perintah yang dibuat untuk menindaklanjuti Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 824.3/3686/SJ tanggal 23 Juli 2014 Hal Penempatan Sementara Pamong Praja Muda Lulusan IPDN Angkatan XXI Tahun 2014. Berdasarkan Surat Perintah Nomor : 800/3160/BKD, saya seharusnya bertugas di Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat. Akan tetapi karena satu dan lain hal, saya dan beberapa teman lainnya diberbantukan sementara di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat. Saya dan 3 (tiga) orang lainnya bertugas terlebih dahulu di sub bidang Kompetensi dan Kinerja (K2), bidang Pengembangan Karir (Bang

Apa kabar bentuk otonomi daerah?

SABTU, 4 OKTOBER 2014  15.51 WIB   Saya tak mempunyai latar belakang pendidikan politik, bahkan buku karangan Miriam Budiarjo yang berjudul DASAR-DASAR ILMU POLITIK pun tak mampu saya lahap sepenuhnya.  Begitu juga dengan pengalaman kehidupan politik, dalam artian politik kenegaraaan, saya jelas tak mempunyainya.  Jadi maafkan apabila kemudian saya sungguh tak mengerti dengan kondisi perpolitikan yang sekarang terjadi di Indonesia dan terasa sangat menguras psikologi rakyat Indonesia.  Terutama dengan pemberitaan media yang apabila boleh saya katakan, sangat membabi buta. Salah satu indikator bahwa pemberitaan kondisi politik di Indonesia kini sangat berlebihan adalah tidak ada sedikit pun wadah bagi mereka (pemberi berita) untuk juga memberikan kabar berita tentang pelaksanaan ibadah Idul Adha di Indonesia.  Padahal ada isu menarik di sana yang seharusnya juga mendapatkan perhatian lebih dari media, yakni tentang perbedaan waktu pelaksanaan idul adha. Sebagi