Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009

Teruntuk Sahabatku..

Sebuah kesalahan telah saya lakukan, sesuatu hal yang wajar karena pada akhirnya kita semua hanyalah manusia biasa yang tak sempurna. Sesuatu hal yang memalukan bila kita bertengkar dengan sahabat, keluarga kita sendiri. Tak ada maksud lain tak ada alasan lain selain karena kebodohan saya tak bisa mengendalikan emosi, nafsu sesaat. Tapi, terlepas dari itu, pertengkaran bukanlah hal yang membanggakan bila sebenarnya kita masih bisa untuk duduk hangat berdiskusi menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Sebuah pelajaran berharga buat saya pribadi, karena sesungguhnya setiap kejadian yang telah terjadi dalam hidup kita, tak peduli apakah itu kecil atau besar, sudah sepantasnya kita jadikan pelajaran hidup untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kita tak akan pernah belajar berbuat benar bila kita tak pernah berbuat salah. Dan, berubah lah secepat mungkin, berubah lah menjadi yang lebih baik sebelum ajal menjemput. Teruntuk WSL dan semua orang yang mungkin mem

Piala Dunia 2022 dan Mimpi Indonesia

Bagi para penggila bola, Piala Dunia adalah turnamen yang sangat dinantikan, sebuah kompetisi terbesar dan terdahsyat di dunia (setidaknya itulah klaim dari FIFA) karena mempertemukan 32 negara dari masing-masing benua di belahan dunia ini. Walaupun negara kita tercinta, Indonesia, belum pernah sekalipun tampil di ajang termegah ini, kita rakyat Indonesia para penggemar keindahan sepak bola selalu mempunyai tempat tersendiri untuk menikmati turnamen ini. Dan tanpa disangka-sangka Indonesia, yang jelas-jelas belum mempunyai pengalaman ataupun sejarah khusus dalam kejuaraan ini, dengan berani mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022! Ini bukan berita baru dan bahkan telah terdengar tak asing lagi. Karena Indonesia sendiri telah melakukan pendaftaraan resmi kepada FIFA pada tanggal 16 Maret lalu. Dan kini perjuangan Indonesia, melalui PSSI telah memasuki babak baru dan akan masih melewati babak-babak lainnya. Apakah Indonesia pantas untuk melakukan itu? Hmm...jawaban dari per

UN 2009/2010

Sampai dengan hari ini, Sabtu, 14-11-2009, setidaknya ada dua artikel koran atau berita yang sangat menarik bagi saya dan siswa/siswi di seluruh Indonesia pada umumnya. Berita itu adalah berita tentang Ujian Nasional, sebuah hal yang sangat menakutkan bagi sebagian besar pelajar di Indonesia. Artikel pertama berjudul, "Menjawab Tuntutan, UN Tahun Depan Dilaksanakan 2 Kali." dan yang kedua berjudul, "UN Dua Kali bukan Terobosan." Kedua artikel itu diberitakan di koran Pikiran Rakyat berturut-turut pada tanggal 13 dan 14 November 2009. Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2009/2010 akan dilaksanakan dua kali dan UN pertama yang disebut UN utama akan dilaksanakan pada minggu ketiga Maret 2010 (untuk SMA/MA/SMALB/SMK) dan minggu keempat Maret 2010 (untuk SMP/MTs/SMPLB). Lalu UN kedua atau yang akan disebut UN ulangan akan dilaksanakan pada minggu kedua Mei 2010 (untuk SMA/MA/SMALB/SMK) dan minggu ketiga Mei 2010 (untuk SMP/MTs/SMPLB). Dan bagi mereka yang berhalangan me

KO-TEKS Vs. KONTEKS

Dalam sebuah wacana, apapun bentuk wacana itu, biasanya kita selaku pembaca akan menemukan atau bahkan sengaja mencari makna apa yang terkandung dalam sebuah wacana tersebut. Kegiatan itu tidak lain dilakukan agar kita dapat mengetahui, mengerti dan memahami isi dari wacana tersebut dan pesan apa yang hendak disampaikan oleh penulis. Biasanya dalam sebuah wacana, kita akan menemukan dua macam makna. Yang pertama adalah makna ko-teks (tersurat), yaitu makna yang benar-benar ada dalam wacana tersebut atau sesuai dengan fakta kalimat yang kita baca atau dengar. Yang kedua adalah makna konteks (tersirat) adalah makna yang tidak terdapat dalam kalimat yang kita baca atau dengar. Kedua macam makna tersebut memberi pemahaman bagi saya pribadi, bahwa saya tak akan pernah mau untuk membatasi pendapat orang lain, selama masih sesuai dengan topik pembicaraan dan tidak merugikan saya pribadi khususnya dan orang banyak pada umumnya. Kenapa demikian? karena dengan adanya kedua jenis makna tersebut,

"KH Siddiq Amin Berpulang"

KH Siddiq Amin Berpulang, sebuah judul artikel berita pada surat kabar Republika edisi Senin 2 November, 14 Dzulkaidah 1430 H, nomor 292/tahun ke-17. Seperti biasa sepulang sekolah saya selalu menyempatkan diri untuk membaca koran, sekadar untuk memenuhi hasrat untuk membaca sekaligus menambah wawasan tentang apa yang terjadi di sekitar kita. Dan pada hari ini, Kamis, ketika saya membuka halaman 12, saya melihat judul itu dan tertarik untuk membacanya. Berita itu termasuk berita duka, khususnya bagi dunia dakwah Islam di Indonesia. KH Siddiq Amin adalah Ketua Umum Pimpiman Pusat Persatuan Islam (Persis). Almarhum menjabat ketua umum PP Persis sejak 1999. Beliau dikukuhkan menjadi ketua umum sejak 2000 dan terpilih kembali pada 2005. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (31/10), pukul 22.10 WIB, di RS Al Islam, Bandung. Saya pribadi tidak mengenal beliau secara detail, bahkan saya baru tahu beliau dari pemberitaan di artikel tadi. Tapi, hanya dengan membaca sejarah singkat tent

Renungan Semu

Setiap seminggu sekali, kami mendapat sebuah pelajaran yang sangat berarti. Pada hari Kamis tepatnya, dimulai setelah istirahat selesai dan berakhir tepat pada jam 12 siang. Selama kurang lebih 90 menit, aku dan 40 temanku yang lain dengan setia mendengarkan semua nasihat indah penuh petuah. Walaupun ada diantara kami yang terkantuk dibuatnya. Dan bagi kami yang memperhatikan itu semua, kami akan berlomba menampilkan wajah serius seolah mengerti. Mengangguk dengan pasti, mengiyakan semua yang dikatakannya. kami seolah malaikat suci, dengan wajah penuh arti. berintrospeksi diri, karena sungguh setiap kalimat yang kami dengar, seberapun acuhnya kami terlihat, dan seberapa kuatnya kami mencoba untuk tidak mendengar, kata-kata itu akan tetap masuk, menusuk nurani kami semua. Terlihat sebuah tekad terlihat sebuah semangat Tapi, sayang seribu sayang, semua hilang melayang. seiring beliau pergi melangkahkan kaki meninggalkan kami di sini yang belum sepenuhnya siap 'tuk berserah total pad