Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Civitas Academica IPDN, Jadilah Tauladan!

*catatan : karena bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali? sungguh motivasi di pagi hari yang menggugah sehingga ya rasa cinta itu memang ada tapi enggan untuk saya ungkapkan terkungkung manis oleh sistem yang jauh dari ideal sehingga tak mampu cinta itu untuk menebarkan tindakan serta ucapan indah tapi saya tetap optimis terhadap masa depan, saya pun masih tetap yakin bahwa pada akhirnya kebaikan itu akan selalu mampu untuk mengalahkan kejahatan. Kalian mungkin tidak mengerti tapi ini rasa yang sungguh nyata jadi nikmati saja dan berpura-pura mengerti dengan segala apa yang ada. Ini berita, sebuah berita tentang lembaga, yang ya, saya cinta padanya. Momen berharga yang Insya Allah saya pun akan melaluinya, akhir sekaligus awal dari segalanya ketika kesedihan seketika berganti kebahagian dan kemudian berganti lagi menjadi sebuah kesedihan, terus berulang hingga kita melangkah pulang. Foto Wapres Boediono menyerahkan penghargaan kepada Pamong Praja Terba

Kemauan dan Kemampuan

http://4.bp.blogspot.com/-PXKIhYPqkps/T8o5tGmWPNI/AAAAAAAAAJw/YRLx8D-r9q0/s640/jadilah-diri-sendiri.jpg Pada hari Senin, tanggal 15, bulan Oktober, tahun 2012, selepas perkuliahan Kelas Gabungan di Aula pada mata kuliah Hukum Administrasi Negara, saya terlibat suatu perbincangan, diskusi atau bahkan sebuah perdebatan hangat bersama tiga orang sahabat ( red:keluarga ) saya di Kampus ini. Perbincangan yang penuh dengan argumentasi mengenai segala masalah dibumbui dengan canda tawa khas anak muda tapi sungguh tanpa mengurangi substansi dan bukan juga sebuah perdebatan ego yang tak tentu arah, apa yang kami bicarakan selalu mampu untuk mendapatkan solusi atau setidak-tidaknya tidak pernah lantas merenggangkan hubungan persahabatan kami, selalu ada yang mengalah dan selalu ada diantara kami yang berjiwa besar dan mau untuk mengakui bahwa argumennya lemah sehingga menerima sepenuhnya argumen lain. Kita saling memberi masukan, melempar opini, menambahkan asumsi, menganalisis realita ya

Jadi Pengusaha, Ditipu Itu Penting

*catatan : Terlepas dari adanya isu yang menyebutkan bahwa Pak Dahlan Iskan merupakan salah satu antek dari Yahudi ( baca : INFORMATIF PROVOKATIF ) , saya tetap merupakan salah satu dari banyak orang yang mengagumi beliau sebagai seorang manusia yang telah sukses dan berpikiran serta bertindak sangat positif sekaligus inspiratif.  Terlebih beliau mempunyai kemampuan, mempunyai bakat untuk menyusun kata membentuk kalimat, yang sebenarnya sederhana tapi sungguh segala pesan serta maknanya mampu untuk tersampaikan dengan baik dalam setiap tulisannya.  Dan beruntung-lah bagi saya, saya bisa menemukan salah satu blog , bukan blog resmi Pak Dahlan Iskan memang, tapi setidaknya blog ini, dahlaniskan.wordpress.com , secara rutin dan berkelanjutan selalu menampilkan tulisan-tulisan yang ditulis oleh Pak Dahlan, baik dalam kapasitas beliau sebagai seorang Menteri BUMN ataupun sebagai seorang jurnalis ( CEO Jawa Post ).  Berikut ini merupakan salah satu tulisan Pak Dahlan, tulisan

Thank You part. 2

Terima kasih banyak kepada : Bung Karno, Bung Hatta, Pak Harto, Pak Chairul Tanjung, Pak Dahlan Iskan, Bambang Pamungkas, Valentino Rossi, Pak Ishadi S.K., Kahlil Gibran, Dr. Muhamad Al-Ghazali, Chairil Anwar, Taufik Ismail, Khrisna Pabicara, Denny JA, Walter Isaacson, DR. Tariq Suwaidan dan Pak Miftah Thoha untuk buku-buku yang sungguh sangat menginspirasi saya, buku-buku perjalanan hidup penuh petuah, buku-buku pembuka cakrawala berpikir saya, menambah luas pengetahuan saya, berisi penuh dengan motivasi, keteladanan dan segala semangat positif lainnya. Spirit itu, rasa itu, semangat itu, yang terangkai indah dalam kata sebentuk kalimat sangat mampu untuk saya rasakan, mampu untuk mengalir deras merasuk ke dalam jiwa.  Terima kasih untuk itu semua!  Dan ya, saya harap saya juga mampu untuk menjadi seperti kalian semua, sesukses kalian semua atau setidaknya saya mampu untuk juga mempunyai segala semangat positif selayaknya kalian semua!  Mari membaca, mari menulis!

Tersebab UN

*catatan : Sungguh sebuah keputusan yang berat ketika akhirnya satuan saya, satuan Nindya Praja memutuskan untuk tidak lagi berlangganan koran. Ya, karena kami hidup dalam dunia asrama maka pergerakan kami sungguh sangat terbatas tapi sebagai peserta didik apalagi sebagai seseorang yang nantinya akan berkecimpung dalam dunia pemerintahan maka haram hukumnya bagi kami untuk tidak mengikuti segala perkembanagan berita yang terjadi di dunia luar, sebuah informasi yang tak akan pernah mampu kami dapatkan lewat pembelajaran tatap muka bersama dosen maupun pelatih. Terlepas dari itu semua, informasi atau pengetahuan umum merupakan sesuatu hal yang wajib selalu kita ikuti karena hal itu akan membuat kita peka terhadap segala apa yang terjadi di sekitar, melatih kita untuk juga mampu menganalisis segala permasalahan sehingga lambat laun kita pun bisa untuk terus berkembang menjadi seseorang yang dewasa. Koran pun akan mampu untuk melatih kemampuan membaca kita sekaligus menambah kosakata

Thank You

Noorz’s Thanks To :   Allah Swt. ;sungguh apa yang saya lakukan di hari kemarin, bukan merupakan upaya saya untuk melawan takdir Illahi atau sedikit saja meragukan segala kekuasaan-Nya, dalam kondisi apapun atau seperti apapun, saya akan selalu berusaha percaya pada-Nya. Saya juga akan senantiasa berusaha untuk selalu yakin bahwa segala apa yang sedang terjadi, apa yang telah terjadi bahkan segala apa yang akan terjadi merupakan segala yang terbaik menurut Allah Swt., karena Allah hanya akan memberikan apa yang menjadi kebutuhan untuk kita, segala rencana yang telah ditetapkan oleh-Nya pasti indah. Kita, saya, hanya belum bisa memahami itu secara penuh sehingga emosi itu akhirnya keluar dalam sebentuk rasa iri dan kecewa. Maaf! orang tua ( Mamah dan Bapak ) yang telah tanpa lelah terus memberikan semangat, berusaha untuk menghibur dan menyenangkan hati di kala anakmu ini terjatuh dan hilang motivasi;maaf saya bersikap dan memberikan respon yang buruk terhadap permasalahan ini,

AIR MATA INI BUKAN UNTUK KALIAN

http://www.360-edu.com/images/post/large/suicide-prevention.jpg 19 dari 100, selamat karena kalian telah menjadi yang terbaik dan terpilih.  Saya tersisih, saya sedih bahkan saya menangis.  Tapi sungguh, saya tidak bersedih apalagi menangis untuk kalian wahai 19 orang yang terbaik dan terpilih.   Kita memang teman, sahabat bahkan jujur harus saya akui, kalian telah terpatri dalam hati sanubari, sebagai keluarga baru bagi saya karena kalian telah mampu menerima saya dengan segala kekurangan dan mungkin kelebihan yang saya miliki, kalian mengingatkan saya ketika saya salah dan menyemangati ketika saya benar.  Terima kasih tapi saya tidak ingin munafik juga menjadi bodoh untuk menangisi kalian, kalian yang belum tentu juga bersedih atau bahkan menangis meninggalkan saya disini.  Saya pamrih? ya!  Tidak ada bahagia dan sedih yang terasa dalam hati pada waktu yang bersamaan, tidak akan mungkin menangis juga tersenyum dalam satu waktu yang sama. Hal itu jelas sangat tid

The 2nd Law : Perubahan dan Kedewasaan

Baca : The Resistence dan Plagiat     *catatan : Saya merupakan fans dari band Muse dan Linkin Park dan bahkan pada kenyataanya Muse tak berbeda jauh dengan Linkin Park. Selain karena kedua band ini sama-sama ber-genre rock tapi terlepas dari itu, kedua band ini mampu untuk terus bertahan, berdapatasi, menunjukan dedikasi, integrasi dan yang paling penting, mereka juga "berani" untuk melakukan sebuah evolusi.  Kedua band ini menunjukan bahwa mereka bermain musik tidak hanya untuk mencari makan atau mereka jadikan sebagai sebuah mata pencaharian sehingga akhirnya mereka harus menggadaikan idealisme yang mereka punya atau bermain musik ala kadarnya tanpa memperhatikan kualitas serta stagnan dengan apa yang telah mereka dapatkan.  Muse dan Linkin Park adalah contoh nyata dan bukti yang alam semesta ini miliki bahwa perubahan dan kedewasaan merupakan sebuah pilihan dan tanpa kedua hal itu maka hidup yang kita jalani tak akan pernah mampu untuk menjadi lebih baik la