*catatan : karena bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali?
sungguh motivasi di pagi hari yang menggugah sehingga ya rasa cinta itu memang ada tapi enggan untuk saya ungkapkan terkungkung manis oleh sistem yang jauh dari ideal sehingga tak mampu cinta itu untuk menebarkan tindakan serta ucapan indah tapi saya tetap optimis terhadap masa depan, saya pun masih tetap yakin bahwa pada akhirnya kebaikan itu akan selalu mampu untuk mengalahkan kejahatan.
Kalian mungkin tidak mengerti tapi ini rasa yang sungguh nyata jadi nikmati saja dan berpura-pura mengerti dengan segala apa yang ada.
Ini berita, sebuah berita tentang lembaga, yang ya, saya cinta padanya. Momen berharga yang Insya Allah saya pun akan melaluinya, akhir sekaligus awal dari segalanya ketika kesedihan seketika berganti kebahagian dan kemudian berganti lagi menjadi sebuah kesedihan, terus berulang hingga kita melangkah pulang.
![]() |
Foto Wapres Boediono menyerahkan penghargaan kepada Pamong Praja Terbaik.(foto:Indra) |
Civitas Academica IPDN, Jadilah Tauladan
Pengukuhan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan XIX 2012
Jatinangor-Para dosen dan pembimbing Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) harus senantiasa meningkatkan kualitas dan kemampuan masing-masing agar para Pamong Praja Muda dapat disiapkan menjadi aparatur birokrasi yang tangguh, profesional dan berintegritas.
Sikap keteladanan para pembimbing dan tenaga pengajar merupakan kunci utama pembentukan karakter dan kepribadian para lulusan sekolah ini.
“Beberapa waktu lalu telah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap IPDN. Saya minta rekomendasi-rekomendasinya ditindaklanjuti sehingga dapat membawa perubahan menyeluruh pada sistem akademik, pola pengasuhan, tata kelembagaan dan sumber daya manusia, serta penyiapan sarana dan prasarana pendidikan,” kata Wakil Presiden Boediono saat mengukuhkan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan XIX 2012 di kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis 6 September 2012.
Angkatan XIX mencakup 985 orang yang terdiri dari 825 praja peserta program D4 dan 160 praja peserta program S1 yang telah diwisuda oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Hadir dalam pengukuhan tersebut adalah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Gubernur Jawa Barat Akhmad Heryawan dan jajaran pemimpin Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan para pemimpin daerah Kabupaten Sumedang dan Jawa Barat.
Wapres menyerahkan dua penghargaan utama, yakni Kartika Pradnya Utama kepada Ni Made Evi, praja peserta program S1 asal Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dan Kartika Asta Brata kepada Iva Aryani, program D4 dari Kota Semarang, Jawa Tengah, disusul pengucapan Ikrar Pamong yang diikuti oleh seluruh Pamong Praja muda angkatan XIX.
Wapres Boediono meminta para pimpinan IPDN, tenaga akademik dan sekretariat untuk terus memantau penyelenggaraan pendidikan di kampus Jatinangor dan kampus-kampus lain yang tersebar di berbagai provinsi. Upayakan standar kualitas pendidikan yang diterapkan berlaku sama di semua kampus IPDN.
Selain peningkatan kualitas pengajar, penambahan buku-buku di perpustakaan, perbaikan suasana hubungan sosial di lingkungan kampus, tidak kurang pentingnya, serta perbaikan gizi dalam menu makanan para praja wajib terus diupayakan.
“Kita tidak ingin lagi mendengar kampus IPDN menjadi bahan gunjingan karena berbagai kasus kekerasan yang pernah terjadi. Jadikanlah lembaga pendidikan ini sebagai kebanggaan bagi bangsa Indonesia dan tumpuan harapan kita semua bagi lahirnya kader pemerintahan yang unggul di masa depan,” kata Wapres.
Wapres juga berpesan agar para Pamong Praja Muda tahu bagaimana caranya menunaikan tugas melayani masyarakat dengan bersikap profesional, netral dan teguh dalam menjaga integritas. Ini penting mengingat akhir-akhir ini tata kelola pemerintahan mendapat sorotan tajam dari masyarakat, terutama karena banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat di lingkungan birokrasi pemerintahan di pusat dan di daerah.
“Sebagai seorang profesional kalian harus tahu bagaimana mengerjakan tugas-tugas kalian sesuai dengan kaidah-kaidah profesionalisme. Tidak ada orang yang tahu segalanya, dan tidak boleh seseorang merasa sudah tahu segalanya, lalu bersikap tertutup dan tidak mau belajar lagi. Pesan saya yang pertama kepada kalian adalah terus ikuti perkembangan bidang ilmu kalian, terus kembangkan kemampuan pribadi kalian dengan sikap dan semangat tiada hari tanpa belajar sesuatu yang baru,” kata Wapres.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, Kementerian Dalam Negeri telah melakukan perbaikan menyeluruh sebagai amanat Keputusan Presiden dan dalam upaya mengembalikan kepercayaan publik bahwa IPDN telah berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan menyangkut aspek psiko analisis, aspek perilaku dan aspek humanistik.
Selain itu, menurut Mendagri, IPDN juga menerapkan regionalisasi kampus dimana terdapat tujuh kampus di seluruh wilayah nusantara demi lebih mengenal karakteristik masing-masing wilayah dan memasukkan lebih banyak lagi muatan lokal ke dalam kurikulum IPDN. Dengan konsep ini diharapkan masing-masing Praja bisa lebih mengenal sudut-sudut kekhasan nusantara mengingat Praja di masing-masing kampus regional tersebut akan terdiri dari Praja dari seluruh wilayah.
****
Sambutan Wakil Presiden
Institut Pemerintahan Dalam Negeri ibarat kawah candradimuka yang menggembleng calon pemimpin negara..jadi memang harus jadi teladan untuk seluruh bangsa ini :)
BalasHapus@BlogS of Hariyanto : Amin pak, mohon doanya pak. :)
BalasHapusAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
BalasHapusAlhamdulillah kita masih diberi ALLAH SWT , nikmat umur buat menyambut Idul Adha tahun ini,
semoga rahmat dan karunia ALLAH SWT selalu menyertai kita semua,
selamat merayakan Hari Raya Idul Adha,
bila ada salah dan khilaf dalam kata serta sikap selama ini, mohon di maafkan lahir dan batin.
Wassalam
mampir ke blog sobat, sambil baca artikel yg bagus ^_^
BalasHapus#Salam hangat dari Yousake NKRI
@BlogS of Hariyanto : waalaikum salam, sama-sama ya pak. :)
BalasHapus@Yousake NKRI : salam hangat juga ya kawan. :)