Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Psikologi Masa

Minggu, 24 November 2013 16.23 WIB Kurang lebih 2 (dua) atau 3 (tiga) minggu belakangan ini, kami ( mahasiswa/praja yang berada tingkat 4 empat atau tahun terakhir ), sedang “dihebohkan” oleh sebuah tugas penentu kelulusan bernama Laporan Akhir (bagi kami yang D4) dan Skripsi (bagi mereka yang S1). Sederhanaaya laporan akhir (LA) atau skripsi merupakan sebuah tulisan ilmiah sebagai syarat kelulusan kami dari kampus ini. Dari sudut pandang akademisi, karena kami adalah sekumpulan mahasiswa yang memang berada di jalur akademis, seharusnya dan idealnya, LA ataupun skripsi bukan merupakan sebuah monster yang menakutkan.   Karena sedari awal, ketika kami memutuskan untuk menjadi bagian dari sebuah perguruan tinggi, sebuah lembaga pendidikan, tentu menyadari dengan sangat waras bahwa akan selalu dihadapkan pada setiap tugas berkenaan dengan bidang akademis. Tapi disini hal itu menjadi cerita lain, atau bahkan juga menghinggapi setiap mahasiswa di luar sana, LA ataupun skripsi tetap sangat

Konspirasi

http://detikislam.com/wp-content/uploads/2013/02/konspirasi.jpg SENIN, 18-11-2013 09.14 WIB Di dalam situs Wikipedia.org , disebutkan bahwa teori konspirasi atau teori persekongkolan adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa ( pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah ) adalah suatu rahasia dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Masih menurut situs yang sama, disebutkan bahwa ada dua kubu utama penganut teori ini. Kelompok pertama adalah mereka yang hanya percaya bahwa segala hal mungkin terjadi apabila ada dukungan argumentasi yang kuat, fakta akurat, data ilmiah, pendapat yang bisa diverifikasi kebenarannya, tokoh-tokoh yang nyata, sejarah yang memang ada dan bukan mitos. Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang percaya tanpa syarat alias mereka yang menganggap apapun yang terjadi sudah dirancang sedemikian rup

Penegasan batas daerah dan kesejahteraan masyarakat.

RABU, 13-11-2013 14.20 WIB Seperti yang telah diketahui bersama, indikator atau ukuran bagi tingkat kesejahteraan masyarakat di dunia ini dapat dilihat dari : a.    Tingkat pendapatan atau daya beli; b.    Tingkat kesehatan;dan c.    Tingkat pendidikan; Pada perkembangannya, ada juga beberapa pihak yang menambahkan unsur keamanan pada pengukuran tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Adapun pencantuman tingkat pendapatan atau daya beli masyarakat di urutan pertama jelas bukan tanpa sebuah alasan. Tingkat pendapatan merupakan faktor pertama dan utama yang nantinya akan mempengaruhi pada dua indikator lainnya.  Logikanya adalah tingkat pendapatan atau daya beli yang tinggi maka dengan sendirinya masyarakat akan mampu untuk memiliki tingkat kesehatan dan pendidikan yang tinggi juga. Walaupun hal ini bisa untuk terus dilakukan argumentasi pembalikan, dalam artian ketiga indikator ini akan selalu bisa untuk menempati urutan pertama atau menjadi skala prioritas utama tapi