Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

PP Nomor 57 Tahun 2022 dan Nasib IPDN

  Kamis, 6 Jumadil Akhir 1444 H | 29 Desember 2022 08.48 WIB   Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah   Pada tanggal 20 Desember 2022, Pak Joko Widodo telah menadatangani Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Lain dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian.   PP Nomor 57 Tahun 2022 merupakan aturan pelaksana dari Pasal 94 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Sebagaimana diberitakan oleh Kompas (29/12/2022) , Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Warsito, mengatakan bahwa PP Nomor 57 Tahun 2022 adalah bentuk kompromi dari seluruh Kementerian/Lembaga yang mempunyai perguruan tinggi, dengan Kemendikbudristek selaku regulator utama dunia Pendidikan Indonesia.   Karena menurut data yang disampaikan oleh Warsito, ada lebih 170 Perguruan Tinggi di bawah 13 Kementerian/Lembaga lain

Jiwa Kepemimpinan yang baik (bagian kelima)

Artikel ini mulai ditulis pada hari Jumat tanggal 29 Jumadal Ula 1444 H yang bertepatan dengan tanggal 23 Desember 2022, pukul 09.10 WIB     Bissmillah walhamdulillah wa shallatu was sallam ala rasulillah.   6) Menciptakan dan/atau membangun sebuah iklim birokrasi/proses kerja sesuai dengan yang dia inginkan/ucapkan/janjikan.   Idealnya seorang pemimpin ketika baru pertama kali menjabat dalam sebuah jabatan, dia akan memaparkan apa yang menjadi visi-misi serta program kerja yang akan dia lakukan. Visi-misi serta program kerja dibuat untuk bisa mencapai tujuan organisasi. Maka penjelasan tentang visi-misi dan program kerja adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan di awal masa kepemimpinan, sehingga setiap pegawai yang menjadi bawahannya bisa mengerti dan beradaptasi dengan “kemauan” dia selaku pimpinan. Karena tanpa adanya penjelasan maka akan sulit untuk terwujud pengertian. Dan organisasi tanpa adanya pengertian antara atasan dan bawahan, maka organisasi itu akan mu

Mimpi Besar IKN

  Kamis, 20 Oktober 2022 12.42 WIB   Pada kegiatan Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (18/10/2022). Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan selama kurang lebih sepuluh menit. Dalam sambutannya itu, sangat terlihat optimisme dari Bapak Presiden menyambut hadirnya Ibu Kota Nusantara sebagai Ibu Kota baru Negara Indonesia menggantikan Provinsi DKI Jakarta.   Presiden Joko Widodo melalui sambutannya menegaskan bahwa pemindahan Ibu Kota, bukan hanya sekadar proyek fisik. Tapi lebih dari itu, pemindahan Ibu Kota harus menjadi titik awal perubahan budaya kerja, mindset dan basis ekonomi.   Budaya kerja baru di IKN yang ingin diciptakan adalah budaya kerja produktif. Adapun budaya kerja produktif tidak akan bisa terwujud tanpa didukung oleh tata kelola yang baik, manajemen yang baik, dan implementasi teknologi yang mumpuni. Oleh karena itu pendekatan yang nantinya akan diterapkan adalah smart living, smart city , d

Industri APBN

Rabu, 19 Oktober 2022 08.26 WIB   Ada banyak hal menarik yang terjadi dalam menyongsong tahun politik di Indonesia. Selain manuver dari para aktor politik dan juga derasnya pemberitaan dari berbagai media masa. Satu hal yang seharusnya juga menyita perhatian adalah tulisan/artikel dari para ahli yang mencoba melakukan analisis terhadap segala kegiatan politik yang terjadi saat ini.   Salah satunya adalah tulisan Yanuar Nugroho tentang Kriteria Pemimpin Kita ( Kompas , 19/10/2022). Melalui tulisan itu, Yanuar Nugroho berupaya untuk kembali mengingatkan seluruh aktor politik agar memberikan edukasi bagi masyarakat dengan memberikan tontonan dan aksi diskusi ilmiah tentang pemikiran, konsep, dan agenda kerja yang mereka tawarkan.   Melalui tulisannya, Yanuar Nugroho memberikan sebuah konsep kepemimpinan konsekuensial. Kepemimpinan konsekuensial bermakna tampil efektif sebagai pemimpin dan pekerja dalam tim, brilian sekaligus wajar-manusiawi, tajam secara analitik sekaligus

Generasi Emas dan Pola Karier ASN

  Selasa, 18 Oktober 2022 08.47 WIB   Salah satu mimpi besar bangsa Indonesia dalam menyongsong 100 tahun kemerdekaan pada tahun 2045 adalah mendapatkan “generasi emas”. Apa itu generasi emas?   Generasi emas adalah kondisi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai usia produktif, yaitu berusia 0-19 tahun, lebih banyak dibandingkan usia tua (diperkirakan jumlahnya mencapai 88 juta jiwa) (Darman, 2017). Hal itu yang kemudian menjadi dasar banyak orang yang menyebut kondisi itu dengan istilah bonus demografi.   Akan tetapi, generasi emasi tentu harus dimaknai lebih dari sekadar jumlah (kuantitas) semata. Generasi emas harus juga bisa memberikan makna dari sisi kualitasnya.   Menurut Suyanto (2010) dalam Mahanal (2014) generasi emas memiliki perilaku karakter atau nilai-nilai luhur yang terbagi menjadi empat pilar sebagai berikut; (1) Pikir: cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta refle

Atas Nama Ideologi

  Artikel ini mulai ditulis pada hari Senin tanggal 19 Rabiul Akhir 1444 H yang bertepatan dengan tanggal 14 November 2022 Masehi, pukul 10.53 WIB.   Bissmillah wa shallatu was sallam ala rasulillah. Saya merasa perlu menuliskan tentang ini, tentang alasan kenapa saya menjual rumah. Karena setiap ada orang yang bertanya, saya tidak mampu untuk mengungkapkan alasan sebenarnya. Saya takut bahwa apa yang saya niatkan dalam hati, yang menjadi alasan utama saya melepas rumah, tidak tercatat dan tidak dianggap di buku amalan. Maka saya tegaskan melalui tulisan ini, bahwa saya melepas/menjual rumah adalah karena alasan ideologi. Karena alasan pemahaman agama. Bahwa saya memilih dan meyakani pendapat ulama yang mengatakan bahwa membeli rumah menggunakan skema kredit berbunga adalah perbuatan dosa. Ya, saya tidak menutup mata. Skema kredit berbunga ada juga asatiz yang memperbolehkannya. Dan mereka tentu punya hujjah dan tak asal mengeluarkan fatwa. Sehingga permasalahan ini menuai

Jiwa Kepemimpinan yang baik (bagian keempat)

Artikel ini mulai ditulis pada hari Rabu tanggal 22 Zulkaidah 1443 H yang bertepatan dengan tanggal 22 Juni 2022 Masehi, pukul 11.10 WIB.   Bissmillah walhamdulillah wa shallatu was sallam ala rasulillah.   5) Jujur   Karakter yang satu ini sebenarnya adalah karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang, baik dia seorang pemimpin ataupun seorang bawahan. Bahkan kejujuran sudah seharusnya ditanamkan dalam pribadi setiap manusia. Jujur adalah modal dasar bagi kita untuk menjalani hubungan baik dengan sesama. Kemudian sifat jujur semakin ditekankan bagi seorang pemimpin, karena seorang pemimpin mempunyai tanggungjawab untuk menjadi teladan bagi bawahannya. Sehingga seorang pemimpin yang mampu dikenal karena kejujurannya akan mudah memberi pengaruh pada bawahannya. Karena dengan sikap jujurnya maka bawahan akan merasa “segan” dengan pemimpin tersebut. Pada konteks artikel ini, makna jujur akan kami bawakan dalam ruang lingkup yang jauh lebih sederhana. Idealnya seorang pem