Jum'at, 14 Jumadil Ula 1441 H // 10 Januari 2020 14.00 WIB Bissmillah wal hamdulillah was shallatu was sallam 'ala Rasulillah Dewasa ini, ketika mendengar kata “dakwah”, mayoritas masyarakat akan mengartikannya sebagai sebuah aktivitas penyampaian nasihat atau ceramah yang dilakukan oleh seorang ustaz, baik melalui lisan di atas mimbar maupun melalui tulisan. Lembutnya kalimat dakwah Islam akan mengandung gambaran adanya sebuah usaha penyampaian ceramah oleh seorang ustaz melalui retorika yang baik, santun, intonasi yang berirama, dan gerak tubuh yang mengundang simpati banyak orang. Akan tetapi, dalam tulisan ini, kami tidak membahas secara mendetail mengenai lembutnya dakwah Islam dalam kaitannya dengan retorika yang dibawakan oleh seorang ustaz. Kami bermaksud mengupas lembutnya dakwah Islam dari sudut pandang berbeda yang masih jarang dipikirkan oleh kebanyakan orang. Dalam Al-Qur’an, Allah ta’ala berfirman, هُوَ الَّذِيْ...
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya”. Maka semoga jejak tulisan yang saya tinggalkan ini mampu menjadi ilmu yang memberikan manfaat. Aamiin.