Rasa tenang saya tersentuh atau lebih tepatnya terganggu. Ketenangan hati ini terusik pasti oleh sebuah artikel kontroversi sedikit memprovokasi dan menyulut emosi. Sesaat setelah membaca judulnya hati ini mulai tertarik, mulai terpancing untuk sesegera mungkin mengeluarkan sebuah reaksi. Tapi saya tidak ingin menjadi orang yang bodoh, orang yang termakan nafsu emosi, saya tidak ingin menjadi orang yang bereaksi tanpa ada sebab yang pasti. Saya ingin menjadi orang yang dewasa, yang melihat segala sesuatunya secara jernih, rasional komprehensif, hanya mau untuk bersikap dan menunjukan sebuah reaksi apabila telah tau dengan pasti dan meresapi serta memahami segala sesuatunya secara utuh. Tidak beraksi bodoh hanya karena melihat secara dangkal apalagi sekedar permukaannya saja. Ya, disadari atau tidak, itu-lah penyebab utama kenapa masih banyak diantara kita yang bertengkar tak jelas hanya karena masalah sepele dan akhirnya mudah terprovokasi, hal itu karena kita mudah untuk terpengaruh, ...
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya”. Maka semoga jejak tulisan yang saya tinggalkan ini mampu menjadi ilmu yang memberikan manfaat. Aamiin.