Jumat, 3 Oktober 2025
16.07 WIB
Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah
Pada akhirnya kita tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang sempurna di dunia ini.
Nasihat yang sering keluar dari para guru di beberapa kajian yang kami ikuti.
Apa yang terjadi di dunia, sekarang ini, akan selalu tercampur satu sama lainnya.
Dan itu, kini sedang kami alami.
Ketika kami sedang menikmati,
satu perjalanan hidup yang sesuai dengan ekspektasi.
Bekerja dengan orang-orang yang membuat kami bahagia, bisa berekspresi dalam ruang diskusi.
Memiliki Waktu yang cukup dengan teman dan keluarga.
Walaupun kami masih sekadar rakyat biasa, bukan seorang pejabat tenar yang memiliki banyak kuasa dan harta.
Tapi merasa tenang dan nyaman dengan apa yang ada sekarang.
Lalu kemudian drama terjadi
mengusik segala kenyamanan diri
kalimat emosi yang keluar membuat diri tersadar dan melakukan evaluasi.
Apa memang kami seburuk itu?
tak sebermanfaat itu dan sengeyel itu untuk menerima masukan?
Apakah kami hanya sebaga benalu?
seperti memberi manfaat tapi justru memanfaatkan pihak lain agar diri selamat..
Kami sadar bukan malaikat
banyak dosa yang kami perbuat
banyak pahala yang kami lewat
katanya, wujud pemimpin adalah cerminan dari yang dipimpin..
maka ya, kami memang layak mendapat ini, dari sudut pandang dosa dan watak diri.
Terlalu banyak ekspektasi, tapi minim realisasi..
merasa diri hebat padahal tak punya kompetensi..
Komentar
Posting Komentar