Langsung ke konten utama

Postingan

The Way of Life

AHAD, 24 RABIUL AKHIR 1438 H / 21 JANUARI 2017 04:15:00 Beberapa tulisan yang saya buat akhir-akhir ini bertemakan tentang pernikahan. Tema yang saya kupas dari berbagai sudut pandang. Dan kali ini pun saya akan menuliskan lagi tentang pernikahan. Tulisan ini akan mencoba membahas pernikahan dalam sudut pandang menentukan kriteria atau faktor-faktor yang harus dijadikan landasan dalam memilih pasangan. Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam telah mewasiatkan bagi umatnya dalam sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui jalur Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , bahwa mencari seorang pasangan harus mempertimbangkan 4 (empat) faktor, yakni harta, nasab, rupa, dan agama. Akan tetapi Nabi  shallallahu alaihi wa sallam menutup atau mengakhiri nasihatnya itu dengan mengatakan bahwa diantara 4 (empat) faktor tadi, kita harus mengutamakan faktor agama. Nabi  shallallahu alaihi wa sallam bahkan menekankan hal itu dengan menyebutkan bahwa ketika fakt...

Tulisan macam apa ini?!

KAM IS, 14 RABIUL AKHIR 1438 H / 12 JANUARI 2017 09:30:00 Karena menikah bukan sebuah balapan, tak harus cepat-cepatan. Saling susul menyusul jadi yang terdepan. Bukan juga perkara mudah, yang sekali ketemu langsung saja nikah. Tanpa perkenalan, tak saling bertukar pikiran. Menikah itu urusan besar karena menghalalkan sebuah aktivitas yang tadinya haram. Sebuah hubungan yang mulanya menghasilkan dosa dan tak berguna , sangat sia-sia, kemudian berubah menjadi pahala yang terus mengalir sepanjang waktu. Jadi sungguh keliru bila untuk sesuatu yang dapat merubah hukum Allah Ta'ala 180 derajat, dimaknai dengan sangat dangkal dan dilakukan tanpa persiapan.  Menikah itu butuh ilmu karena prakteknya hingga nanti mati. Menikah itu tak bisa terlebih dahulu coba-coba dan bila merasa tak mampu lantas mundur! Menikah tak sebercanda itu.  Banyak orang yang salah sangka terhadap Islam. Bahwa Islam melalui wahyu Allah Ta'ala dan sunnah Nabi-nya shallallahu 'al...

Ibnu Qayyim bicara Cinta

RABU, 8 RABI’UL AWWAL 1438 H / 7 DESEMBER 2016 09.20 WIB “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman : ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman : ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An-Nuur : 30-31) “Tidak ada fitnah yang lebih berbahaya sepeninggalku bagi seorang laki-laki selain dari (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)    ***   Adakah yang tidak mengetahui nama sekaliber Ibnu Qayyim Al Jauziyah? Ada? Ibnu Qayyim Al Jauziyah, mempunyai nama lengkap Abu Abdillah Syamsuddin Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad bin Hariiz bin Maki Zainuddin az-Zura’I ad-Dimasyqi al-Hanbali. Dari beberapa sumber yang saya dapatkan dari internet, dikatakan bahwa nama Ibnu ...

Musibah

KAMIS, 2 RABI'UL AWWAL 1438 H / 1 DESEMBER 2016 17.15 WIB "Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)." As-Syura, ayat 30  Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahwa musibah yang menimpa kalian tidak lain adalah disebabkan karena dosa yang kalian dahulu perbuat. Dan Allah memaafkan kesalahan-kesalahan kalian tersebut. Dia bukan hanya tidak menyiksa kalian, namun Allah langsung memaafkan dosa yang kalian perbuat." https://rumasyo.com/2286-musibah-datang-boleh-jadi-karena-dosa.html "Kalau anda melihat seseorang didzalimi/disakiti oleh manusia, lalu dia tidak mengembalikan kasus itu kepada dirinya sendiri, tidak mengevaluasi diri, tidak mengaudit diri dan tidak menyalahkan kesalahan/dosa-dosanya kemudian tidak ber-istigfar, maka ini-lah musibah yang sesungguhnya." Ucapan Syaikhul Islam lbnu Taimiyyah...

Ilmu yang tak bermanfaat.

RABU, 16 SAFAR 1438 H / 16 NOVEMBER 2016 13.05 WIB “Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” ( HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816 ) Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Hasad yang dimaksud di sini adalah hasad yang dibolehkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan hasad yang tercela.” Ibnu Baththol mengatakan pula, “Inilah yang dimaksud dengan judul bab yang dibawakan oleh Imam Bukhari yaitu “Bab Ghibthoh dalam Ilmu dan Hikmah” . Karena siapa saja yang berada dalam kondisi seperti ini (memiliki harta lalu dimanfaatkan dalam jalan kebaikan dan ilmu yang dimanfaatkan pula), maka seharusnya seseorang ghibthoh (berniat untuk mendapatkan nikmat seperti itu) dan berlomba-lomba dalam kebaikan tersebut.“ ( Syarh Al Bukhori, Ibnu Baththol, Asy Syamilah, 1/153 ) ...