Langsung ke konten utama

Pendosa yang Beruntung

SABTU, 2 AGUSTUS 2014
13.07 WIB


Awal bulan Agustus dalam kalender masehi sekaligus awal bulan Syawal di dalam perhitungan Hijriah akan saya mulai dengan sebuah tulisan ringan. Mungkin juga tak layak untuk disebut sebuah tulisan.
 
Ini adalah sebuah pengakuan. 
 
Pengakuan bahwa saya hingga sejauh ini masih belum mampu untuk menjadi manusia baik seutuhnya. Saya masih menjadi seorang manusia yang selalu berlindung di balik indahnya alasan bahwa manusia itu memang tak sempurna,  penuh dengan sejuta kesalahan.

Saya katakan demikian karena sampai dengan detik ini saya masih begitu lalai dengan beberapa kesalahan, yang saya anggap kecil sehingga saya biarkan dia untuk terus menggerogoti diri ini. 
 
Di sisi lain, saya dengan bangga mengatakan bahwa saya telah mampu untuk menjalankan segala perintah-Nya dan bahkan menjauhkan diri dari berbagai larangan besar-Nya.

Tapi jauh di bawah radar orang yang mengenal saya, saya justru dengan nyamannya masih belum mampu untuk melepaskan dari jeratan kesalahan kecil yang terus konsisten saya lakukan.

Sebut saya melakukan pencitraan tapi kenyataannya orang lain memang hanya melihat atau mengenal saya dari kebaikan yang kebetulan saya tampilkan.

Atau mungkin saya memang sebegitu beruntungnya sehingga setiap kesalahan kecil yang saya lakukan itu tak mampu untuk tertampilkan? 

Entah, tapi lebih dari itu, saya hanya terlalu takut untuk menampilkan setiap kesalahan kecil yang telah saya lakukan itu, saya tutup rapat, dan saya seakan hilangkan itu dengan terus melakukan kebaikan.

Ya, saya mungkin munafik atau seseorang yang mempunyai dua wajah. Saya terima itu. Tapi pembelaan saya adalah saya hanya seorang manusia biasa, saya hanya memahami dan menjalankan konsep keseimbangan dalam jalur yang salah.

Tapi bagi mereka yang jelas mengetahui kesalahan kecil yang saya lakukan pasti akan jijik ketika melihat saya berbuat kebaikan dan begitu juga sebaliknya bagi mereka yang hanya mengenal saya dari kebaikan yang saya lakukan, maka akan sangat mencaci ketika mengetahui kesalahan kecil yang terus saya lakukan.

Saya akan perbaiki itu. Suatu saat nanti. Semoga sebelum ajal menjemput.

#PMA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang...