Langsung ke konten utama

Kejelasan ketidakjelasan (2)

RABU, 11 MEI 2016
07.35 WIB

"Cinta laki-laki kepada perempuan dan sebaliknya, walaupun bagaimana susun katanya dan halus bunyinya, maksudnya hanya satu, yaitu nafsu kelamin."
Profesor Freud

Kamu terlalu berlebihan. Mungkin juga terlalu dibutakan. Tak usah saling menyalahkan. Karena sedari awal kita berdua yang bersama sepakat terus bertahan. Mencoba untuk bisa menyatukan. Segala perbedaan yang sangat jauh memisahkan.

Diawal aku penuh semangat tak terelakan. Beragam hadangan aku kalahkan. Tak ku pedulikan cibiran. Orang tuamu pun tak aku dengarkan. Entah sombong atau bodoh yang aku banggakan.

Akhirnya aku yang diawal mengobarkan semangat perjuangan. Kini justru menyerah tak bisa lagi meneruskan. Maaf bila aku menjadikan agama sebagai alasan. Tapi ku tak mau terus menggantung hubungan. Tanpa sebuah kejelasan.

Aku belum sanggup merencanakan suatu pernikahan. Masih terdapat ragu yang tertahankan. Ragu karena sikap dan jarak yang memisahkan.

Ya kamu katakan itu bukan sebuah persoalan. Tapi hey aku ini lelaki normal yang punya pikiran. Aku tak bisa begitu saja terus bersamamu tanpa jaminan langkah pelaminan. Itu beban. Aku tak bisa. Aku tak yakin bisa.

Aku katakan semua terus terang tanpa kiasan. Tapi kamu tak mau mengerti dengan penjelasan. Terus ingin untuk bertahan. Karena masih sayang terus kamu katakan. Padahal jelas saya ungkapkan, saya tak lagi merasakan perasaan yang sama seperti awal kita memualai segalanya. 

Aku tak mau membuang waktumu percuma, tanpa ada titik terang pernikahan. Sebut aku apapun yang kamu mau. Tapi ini adalah yang terbaik aku pilihkan. Biar cepat kamu temukan pengganti diriku yang lebih mapan dalam perencanaan. Tak berlama-lama pacaran, tapi lekas menghalalkan. 

Maaf, karena telah banyak janji ku jejalkan hingga kini kamu terlanjur sayang tak terbalaskan. Mungkin sekarang kamu tak bisa untuk menerima dan masih menyimpan perasaan. Tapi cepat ataupun lambat,  seiring waktu berjalan dan umur mu yang bertambah serta berkurang sangat cepat. Kamu pasti akan tersadar bahwa bagi seorang wanita kepastian sebuah pernikahan adalah segalanya.

Selamat jalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang