Kisah cinta di kehidupan nyata, tak akan pernah bisa seindah cerita fiksi belaka.
Ini tentang menyatukan dua hati yang berbeda, beda emosi beda harapan.
Sedikit adu argumen dan masalah adalah sesuatu yang biasa nan wajar.
Tinggal bagaimana caranya kita menyikapi itu semua, bersikap dewasa dan bijak atau kah bertahan dengan pendapat sendiri karena ingin menang dan tertawa.
Dan itulah Aku, hubungan ini.
Belum terlalu lama, tidak juga sebentar.
Tapi sudah harus terpisah jarak dan tempat.
Tidak bisa bertemu dan berkomunikasi seperti biasa, seperti selayaknya pasangan kawula muda.
Karena diri ini sungguh terikat dengan aturan dan sedang berusaha untuk beradaptasi agar tidak mati.
Beruntungnya Aku, dia mampu memahami dan tak sedikit pun cintanya luntur.
Dia tetap berjanji setia, untuk sayang dan menunggu.
Lalu hati ini mulai sadar, sadar dengan segala keterbatasan yang ada.
Aku mencoba memahami semuanya.
Mencoba tak meminta lebih dan memaklumi segalanya.
Ku coba singkirkan semua ego mengekang selayaknya hubungan terdahulu.
Kubiarkan dia bebas bertanggung jawab berjalan mengarungi hidup, dalam arti sempit maupun seluas-luasnya.
Aku percaya dia, itu yang ku coba pegang.
Dia menyayangi ku dengan keadaan seperti ini, membuatku cukup dan sadar diri untuk tidak meminta serta menuntut lebih.
Kita masih muda, jalanan masih panjang terbentang.
Kita jalani saja semua yang ada di masa kini sembari menata segala sesuatunya untuk kehidupan di masa nanti.
Tak usah berharap lebih, kita biarkan rasa sayang ini tumbuh wajar dan apa adanya.
Let’s Hope For The best and Prepare for the worst!!
Ini tentang menyatukan dua hati yang berbeda, beda emosi beda harapan.
Sedikit adu argumen dan masalah adalah sesuatu yang biasa nan wajar.
Tinggal bagaimana caranya kita menyikapi itu semua, bersikap dewasa dan bijak atau kah bertahan dengan pendapat sendiri karena ingin menang dan tertawa.
Dan itulah Aku, hubungan ini.
Belum terlalu lama, tidak juga sebentar.
Tapi sudah harus terpisah jarak dan tempat.
Tidak bisa bertemu dan berkomunikasi seperti biasa, seperti selayaknya pasangan kawula muda.
Karena diri ini sungguh terikat dengan aturan dan sedang berusaha untuk beradaptasi agar tidak mati.
Beruntungnya Aku, dia mampu memahami dan tak sedikit pun cintanya luntur.
Dia tetap berjanji setia, untuk sayang dan menunggu.
Lalu hati ini mulai sadar, sadar dengan segala keterbatasan yang ada.
Aku mencoba memahami semuanya.
Mencoba tak meminta lebih dan memaklumi segalanya.
Ku coba singkirkan semua ego mengekang selayaknya hubungan terdahulu.
Kubiarkan dia bebas bertanggung jawab berjalan mengarungi hidup, dalam arti sempit maupun seluas-luasnya.
Aku percaya dia, itu yang ku coba pegang.
Dia menyayangi ku dengan keadaan seperti ini, membuatku cukup dan sadar diri untuk tidak meminta serta menuntut lebih.
Kita masih muda, jalanan masih panjang terbentang.
Kita jalani saja semua yang ada di masa kini sembari menata segala sesuatunya untuk kehidupan di masa nanti.
Tak usah berharap lebih, kita biarkan rasa sayang ini tumbuh wajar dan apa adanya.
Let’s Hope For The best and Prepare for the worst!!
Komentar
Posting Komentar