Langsung ke konten utama

Wahana Wyata Praja IPDN






Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja




Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut:

Manggala Corps Praja
Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN
Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA.

Wahana Bina Praja
Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN
Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di anggap penting dalam hal mengembangkan minat dan bakat para praja, diantaranya ialah Komando, Kombat dan lainya. Nama Wahana Bina Praja digunakan mulai angkatan V sampai dengan angkatan XVI STPDN, dan selanjutnya berubah nama menjadi BADAN EKSEKUTIF PRAJA pada angkatan XVII, hal ini terjadi di karenakan perintah presiden mengenai pembekuan organisasi Wahana Bina Praja terkait dengan tragedi tewasnya seorang madya praja.

Badan Eksekutif Praja
Angkatan XVII IPDN
Adapun Badan Eksekutif Praja yang biasa di singkat dengan BEP ini di buat untuk menyeimbangkan dengan organisasi internal mahasiswa di Universitas lainnya yang biasa di sebut dengan BEM ( badan eksekutif mahasiswa ), yang pimpinanya adalah Presiden Praja dengan tanda jabatan talikur warna biru lis kuning nestel dua, badan eksekutif praja ini dibuat tanpa di dasari ataupun tidak ada dasar hukum dalam bentuk apapun. Badan eksekutif praja ini hanya di angkatan XVII, dimasa angkatan XVIII nama Badan Eksekutif Praja berganti nama menjadi ORGANISASI KORPS PRAJA.

Organisasi Korps Praja
Angkatan XVIII
Organisasi Korps Praja yang pimpinanya seorang Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua. Organisasi Korps Praja pada masa angkatan XVIII berubah nama lagi menjadi WAHANA WYATA PRAJA.

Wahana Wyata Praja
Angkatan XIX sampai dengan sekarang
Ketika pada masa angkatan XIX, Wahana Wyata Praja yang pimpinanya seorang Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur warna biru lis kuning. Dasar hukum pembentukan organisasi ini adalah Peraturan Rektor Nomor 8 tahun 2010. Dimasa organisasi Wahana Wyata Praja Angkatan XIX mempunyai dua periode masa kepemimpinanya, yaitu periode 2010 – 2011 dan periode 2011 – 2012, hal ini terjadi di karenakan adanya ekselerasi diangkatan XVIII serta tidak menerima calon praja pada tahun 2007, sehingga terjadi kekosongan ditingkat tiga ( nindya ) dan tingkat empat ( wasana ).









Arti Lambang Wahana Wyata Praja






Bintang satu : Ketuhanan Yang Maha Esa yang artinya sebuah organisasi berdasarkan kebaikan dan kebenaran
Padi dan kapas : Kesejahteraan yang artinya Wahana Wyata Praja berkontribusi terhadap masyarakat praja.
Rektorat IPDN : Wahana Wyata Praja adalah organisasi senat IPDN









Definisi Wahana Wyata Praja




Definisi 'wahana' :

1. kendaraan; alat pengangkut;
2. alat atau sarana untuk mencapai suatu tujuan: koperasi diharapkan menjadi -- untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
3. tafsir mimpi; alamat

Definisi 'wiyata' :

1. pengajaran; pelajaran;
-- mandala lingkungan pendidikan tempat berlangsung proses belajar-mengajar: sekolah merupakan -- mandala bagi siswa; -- praja jawatan urusan pengajaran

Definisi 'praja' :

1. Kota;
2. Negara;
3. Pemerintahan;
4. Orang yang mengerti dan paham akan pemerintahan atau orang yang menjalankan roda pemerintahan/negara.







Institut Pemerintahan Dalam Negeri merupakan sebuah lembaga pendidikan kedinasan kepamongprajaan pencetak kader-kader aparatur pemerintahan. ( baca : Selayang Pandang IPDN ) Secara sangat sederhananya, apabila AKPOL adalah pencetak kader-kader polisi yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta AKMIL adalah pencetak kader-kader tentara yang bertugas untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka IPDN adalah pencetak kader-kader pemerintahan, PNS, para birokrat, yang bertugas untuk menciptakan kesejahteraan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ya, AKPOL, AKMIL dan IPDN merupakan pilar pendidikan kader di Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mempunyai beban dan tugas yang sangat penting dalam eksistensi suatu Negara, karena ketiga lembaga pendidikan kedinasan itu harus menjaga tiga pilar utama dalam suatu Negara, pilar dasar, fondasi utama, dari adanya suatu Negara yaitu : Keamanan, Kedaulatan dan Kesejahteraan. Percayalah tanpa adanya ketiga dasar itu sebuah Negara tak akan mampu untuk bertahan lama atau bahkan untuk sekedar berjalan tegak!

Walaupun dewasa ini disiplin ilmu pemerintahan tidak lagi dimonopoli oleh IPDN, akan tetapi kelebihan yang tetap akan menjadi nilai lebih dari IPDN adalah sampai dengan saat ini IPDN masih merupakan perguruan tinggi kedinasan, yang itu berarti segala biaya pendidikan ditanggung oleh Negara dan peserta didiknya apabila nanti lulus sudah hampir dipastikan akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Dalam Negeri maupun di lingkungan Pemerintahan Daerah di seluruh Indonesia, dengan golongan kepangkatan III/a. Selain itu, dari segi kurikulum, IPDN menganut kurikulum JarLatSuh ( Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan ) ini-lah nilai lebih yang sampai kapanpun tidak akan pernah bisa kita temui di perguruan tinggi lainnya yang menyediakan displin ilmu pemerintahan ( kecuali di Provinsi Kalimantan Barat ). Dengan kurikulum JarLatSuh, maka apa yang dididik di IPDN tidak hanya terfokus pada sisi kognitif semata atau hanya terbatas pada penguasaan teoritis belaka akan tetapi menyeluruh atau komprehensif pada kognitif, apektif dan psikomotorik. Karena menjadi seorang pegawai negeri sipil yang baik tentu tidak hanya harus menguasai displin ilmunya saja, akan tetapi juga harus ditunjang dengan penguasaan aturan-aturannya, keterampilan dalam pemerintahan serta sikap dan akhlak yang baik. Itu-lah yang coba untuk dilakukan di IPDN, semua unsur dididik secara intensif dan tepat sehingga nantinya benar-benar bisa bermanfaat dan menjadi seorang birokrat yang handal. Sederhannya, ilmu pemerintahan yang ditawarkan di IPDN adalah ilmu pemerintahan terapan dan pelatihan serta penanaman sikap yang baik sebagai seorang birokrat, karena seorang birokrat harus mampu mempunyai sikap sebagai seorang birokrat seutuhnya, harus mampu memahami apa yang disebut dengan “hierarki”, tanpa adanya pemahaman akan hal itu, maka semua ilmu pemerintahan yang kita miliki akan menjadi tak berguna nantinya dalam kerja kita sehari-harinya. ( baca : Keluarga Besar IPDN )

Dan atas dasar pemikiran itulah, organisasi kemahasiswaan di lingkungan IPDN agak berbeda dengan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi lainnya. Di IPDN organisasi kemahasiswaannya atau organisasi senatnya disebut dengan Wahana Wyata Praja, disingkat WWP. WWP merupakan organisasi mahasiswa/praja di IPDN sebagai sarana praktikum pemerintahan daerah. WWP adalah BEM akan tetapi tidak murni independen seperti BEM di universitas lainnya, karena WWP masih terikat dengan prosedur, kultur dan struktur yang ada di IPDN. WWP dibentuk semirip mungkin dengan pemerintahan daerah, karena tujuan utama dibentuknya WWP tidak hanya sebagai sarana berorganisasi bagi praja akan tetapi jauh dari itu, diharapkan praja juga mampu untuk berlatih senyatanya dengan jabatan-jabatan, tanggung jawab, tupoksi dan keadaan apabila nanti telah lulus dan bertugas sebagai pegawai negeri sipil, entah itu di pusat maupun di daerah.

Organisasi WWP dibagi menjadi dua macam yaitu Provinsi Wahana Wyata Praja yang ada di IPDN Kampus Pusat Jatinangor dan Kabupaten Wahana Wyata Praja yang ada di setiap IPDN Kampus Daerah ( Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua ). ( baca : Kampus Daerah dan Semangat Perubahan ) Pimpinan dalam WWP adalah Gubernur Praja yang ada di Kampus Pusat dan bertugas di Provinsi WWP, dengan demikian setiap Kampus Daerah merupakan bagian dari Provinsi WWP sehingga disebut dengan Kabupaten WWP yang dipimpin oleh seorang Bupati Praja. Sekali lagi, pengaturan, nama, dan tupoksi serta azas yang digunakan oleh WWP, entah itu di Provinsi WWP maupun di Kabupaten WWP, semuanya diatur sedemikian rupa, semirip mungkin dengan pemerintahan daerah dengan dasar hukumnya adalah Peraturan Rektor IPDN Nomor 08 Tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Wahana Wyata Praja IPDN, dengan ruang lingkup tugas yang dispesifikan pada lingkungan masyarakat praja di lingkungan kampus IPDN.

IPDN Kampus Kalimantan Barat merupakan Kampus Daerah baru, sehingga pembentukan organisasi praja menjadi sesuatu hal yang urgent, untuk melakukan pengaturan kedalam serta keluar, sehingga masyarakat praja yang ada di IPDN Kampus Kalbar bisa lebih terorganisir dengan baik. Melihat hal itu, Direktur IPDN Kampus Kalbar melalui Bagian Administrasi Keprajaan mendorong dan memfasilitasi para praja untuk segera membentuk organisasi praja IPDN Kampus Kalbar dalam bentuk Kabupaten Wahana Wyata Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Kalimantan Barat sesuai dengan amanat Peraturan Rektor IPDN No. 08/2010. Diawali dengan dipilihnya terlebih dahulu DPPD ( Dewan Perwakilan Praja Daerah ) yang kemudian membentuk KPUD ( Komisi Pemilihan Umum Daerah ), maka dilakukan-lah pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Praja IPDN Kampus Kalbar secara langsung.

Dari serangkaian kegiatan diatas, maka masyarakat praja IPDN Kampus Kalbar sedikit banyaknya telah belajar untuk berdemokrasi secara benar, suatu pembelajaran yang sangat berharga untuk nantinya diterapkan di lapangan. Dan proses yang cukup menguras tenaga serta emosi itu akhirnya berbuah manis, karena pada hari Jumat, tanggal 16, bulan Desember, tahun 2011, dalam Apel Pelepasan Cuti Natal 2010 dan Tahun Baru 2012 yang dirangkaikan dengan pelantikan Fungsionaris dan DPPD Kabupaten WWP IPDN Kampus Kalbar, maka pada hari itu Kabupaten WWP IPDN Kampus Kalbar resmi ada, seiring dengan dilantiknya pejabat yang ada di Kabupaten WWP IPDN Kampus Kalbar, melalui SK Direktur IPDN Kampus Kalbar Nomor 800.224 Tahun 2011 tentang Pengangkatan Fungsionaris Wahana Wyata Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Kalimantan Barat Tahun 2011, SK Direktur IPDN Kampus Kalbar Nomor 800.225 Tahun 2011 tentang Pengangkatan Dewan Perwakilan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Kalimantan Barat tahun 2011 dan SK Bupati Praja WWP Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Pengangkatan Pejabat Organisasi Kabupaten Wahana Wyata Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Kalimantan Barat.






SK Direktur IPDN Kampus Kalbar Nomor 800.224 Tahun 2011 tentang Pengangkatan Fungsionaris Wahana Wyata Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Kalimantan Barat Tahun 2011




Bupati Praja : EKO SUDIANO
Wakil Bupati Praja : TERESA IRMINA N.
Sekretaris Daerah : ADIMA INSAN AKBAR NOORS
Sekretaris Dewan : SEHAT TERATETI
Inspektorat Praja : HANAFI ZUHRI
Kepala Dinas Pendidikan : HAJID ARIF HIDAYAT
Kepala Dinas Olahraga dan Kesehatan : RIDHO WINAR LAGAN
Kepala Dinas Kesenian dan Kebudayaan : HIZKIA BILL MONTOLALU
Kepala Dinas Kesejahteraan Praja : AWALLUDIN HARAHAP
Kepala Dinas Peranan Wanita : NI MADE ELSYA
Kepala Badan Administrasi Praja : VIRZA PRATAMA
Kepala Kantor Agama dan Kerohanian : M. FAUZI
Camat Madya Praja : SUTRISNO
Camat Muda Praja : STENRY STEVENSON SOHILAIT
Camat Wanita Praja : FINA ADRIANI
Lurah Madya Praja Blok A : ZULPAHMI
Lurah Madya Praja Blok B : NUGROHO ARI PUTRA
Lurah Muda Praja Blok A : FAJRI RAHMAD ERSYA
Lurah Muda Praja Blok B : YEHEZKIEL FRENDATA
Lurah Madya Wanita Praja : RYA YOHANA
Lurah Muda Wanita Praja : ARIHUN RAHMATIN
Kepala Polisi Praja : FRENDI ARIFIN
Komandan Batalyon : ARIF SETIO AJI









SK Direktur IPDN Kampus Kalbar Nomor 800.225 Tahun 2011 tentang Pengangkatan Dewan Perwakilan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Kalimantan Barat tahun 2011




Ketua DPPD : AHMAD OKTABRI W.
Wakil Ketua DPPD : RAHMAT HADIYAHTULLAH ANDI G.
Anggota DPPD : 1. EDGAR TAMBUN
2. M. RIZKI AHMAD
3. PIETER SANDY IPUL LIU
4. HALEN PERDANA
5. ADI TYA INDRAWAN
6. YANUARTI WIDYA A.
7. HANIFAH ROMADHONI









SK Bupati Praja WWP Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Pengangkatan Pejabat Organisasi Kabupaten Wahana Wyata Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Kalimantan Barat.




A.SEKRETARIAT DAERAH
1. MUHAMMAD IKHSAN KABAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN
2. NIRWAN NURCAHYA KABAG HUBUNGAN MASYARAKAT
3. AFIUDDIN KABAG UMUM
4. FERNANDA KASUBBAG RENCANA DAN PROGRAM
5. RINI WULANDARI KASUBBAG KEUANGAN
6. KHAERUL ARIFIN KASUBBAG DOKUMENTASI
7. FAZRI MUHAMMAD SYAPUTRA ANGGOTA SUB BAGIAN DOKUMENTASI
8. DIAN FURQANI KASUBBAG PENERANGAN
9. BUNGA UMAIYAH PRATIWI KASUBBAG MULTIMEDIA DAN KREATIFITAS
10.MUSLIMIN ABADI KASUBBAG TATA USAHA
11.ARDIAN ANGGAWA P.P. KASUBBAG RUMAH TANGGA
12.FIKA NOVIANTI R. KASUBBAG PROTOKOL
13.FATARUL TANRE KASUBBAG HUKUM

B.SEKRETARIAT DEWAN
1. FAHRUDIN IBRAHIM M KABAG UMUM
2. SUCITYA DWI NOVIRA KABAG KEUANGAN
3. ANDI ARDIANTO EKA PUTRA KABAG RISALAH DAN PERSIDANGAN

C.INSPEKTORAT PRAJA
1. SIGIT HARSENO KEPALA SEKRETARIAT
2. ARNANDO YUGANTARA INSPEKTUR PEMBANTU BIDANG APARATUR
3. RONI IMAM PRABOWO INSPEKTUR PEMBANTU BIDANG KEUANGAN
4. FEBRIAN PRADITA INSPEKTUR PEMBANTU BIDANG KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL

D.DINAS PENDIDIKAN
1. HENDRA SETIAWAN SEKRETARIS DINAS
2. TRI WANDA KABID JARLATPUS
3. DIKKI AHADIYAT MUTAQIN KABID SARANA DAN KERJASAMA

E.DINAS KESEJAHTERAAN PRAJA
1. SAVITRI SEKRETARIS DINAS
2. DINDA RACHMAN ANINDITYA KABID KEBUTUHAN PRAJA
3. RISKI MEDIA PAMBUDI KABID SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

F.DINAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
1. MIKAEL A. SIMATUPANG SEKRETARIS DINAS
2. MOEH. IRTHO HARFIAN KABID BINJAS
3. YURINDA OLEO KABID KESEHATAN
4. M. AHDI SATRIA KABID KOMITE

G.DINAS KESENIAN DAN KEBUDAYAAN
1. SRI SARTIKA SEKRETARIS DINAS
2. FATHYA ALBAAR KABID EKSTRAKULIKULER SENI DAN BUDAYA
3. STEVIE IRIANDO LUMATAUW KABID PERALATAN SENI DAN BUDAYA

H.DINAS PERANAN WANITA
1. VERLYANA RISYAH SEKRETARIS DINAS
2. ELSA ASRINA POETRI KABID KEGIATAN DAN OPERASIONAL
3. DWI HANDAYANI KABID INFORMASI, KOMUNIKASI DAN PERENCANAAN

I.BADAN ADMINISTRASI PRAJA
1. ANDI ASRUL SANI SEKRETARIS BADAN
2. DEWA NGAKAN NYOMAN K.P. KABID ADMINISTRASI KAB. WWP
3. KIRING YOPI KABID INFORMASI

J.KANTOR AGAMA DAN KEROHANIAN
1. RIFO REYNALDO KALUMATA KASUBBAG TU






Kebahagiaan dan kelegaan jelas terpancar dari setiap mata praja yang ada, harapan untuk dapat belajar berorganisasi dan mampu untuk mewujudkan suatu siklus kehidupan praja yang lebih bermanfaat dan berkualitas, tidak lagi monotan ataupun stagnan terbayang jelas di depan mata. Semnagat itu terasa ada, dan harus tetap mampu untuk dipertahankan sehingga pekerjaan yang kita emban bisa terlakana dengan baik.
Akhir kata, selamat bertugas kawan! Marilah bertindak dan bekerja sesuai dengan peran dan status yang kita emban.
Just remember one thing, GREAT POWER COMES GREAT RESPONSIBILITY.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung