Langsung ke konten utama

March on, dude!

SABTU, 01 MARET 2014
16.40 WIB


March on!
Apa yang dimiliki Maret tahun ini?
Well this is dude :
 
  • 1 – 29 Maret 2014 Penyelesaian Penulisan Laporan Akhir
  • 10 – 15 Maret 2014 Ujian Kesamaptaan

Tidak bermaksud untuk mengenyampingkan apalagi menganggap remeh ujian kesamaptaan tapi izinkan saya untuk memberikan perhatian lebih pada penyelesaian penulisan Laporan Akhir karena tepat pada tanggal 1 – 4 April 2014 merupakan jadwal pengumpulan Laporan Akhir.

Di dalam penulisan artikel yang terdahulu (#dramaLA) saya telah sedikit menjelaskan mengenai laporan akhir. Jadi sebaiknya dan sudah seharusnya, anda terlebih dahulu membaca artikel itu sebelum melanjutkan membaca artikel ini.

Sebagai perbandingan, saya telah bertanya kepada salah satu teman saya yang saat ini melanjutkan sekolah di Universitas Semarang (UNES). Saya bertanya kepadanya tentang berapa lama waktu minimal yang dibutuhkan atau ditentukan di universitasnya dalam penulisan karya tulis di akhir kuliah sebelum akhirnya bisa dinyatakan lulus.

Dia berkata bahwa waktu minimal yang dibutuhkan atau waktu tercepat yang paling masuk akal untuk melakukan penyelesaian penulisan sebuah karya tulis adalah 5 (lima) bulan. Lalu ketika saya kemudian memberikan informasi kepadanya tentang waktu penulisan yang kini telah ditentukan oleh lembaga adalah hanya 1 (satu) bulan, respon yang kemudian teman saya berikan adalah, “itu nulis laporan akhir atau makalah, Dim?!”.

Apa yang ingin saya sampaikan dari sebuah perbandingan sederhana itu adalah bahwa pada akhirnya lembaga pendidikan kedinasan tempat saya menuntut ilmu ini memang belum sepenuhnya pro-akademis. Program akademis yang dijabarkan dalam bentuk kalender akademik, yang seharusnya merupakan sebuah rencana pendidikan yang telah diatur dengan matang untuk jangka waktu satu tahun kedepan, karena apapun terutama sebuah pendidikan tidak akan mungkin menghasilkan output apalagi impact yang optimal apabila tidak didahului oleh sebuah perencanaan yang baik, bisa dengan cepat dan begitu saja berubah.

Hal itu sangat dipengaruhi atau bahkan terlalu dipengaruhi oleh kondisi politik dan kebijakan pimpinan yang ada di atasnya. Lembaga ini sebagai sebuah pencetak kader aparatur pemerintahan, bekerja dalam dunia birokrasi. Terlalu sangat birokratis. Sehingga untuk urusan pendidikan pun lembaga ini masih saja memposisikan sebagai sebuah “pelaksana keinginan penguasa”.

Penjelasan resmi yang saya dengar adalah segala perubahan jadwal yang pada akhirnya membuat kami hanya memiliki waktu 1 (satu) bulan dalam menulis laporan akhir dan kurang dari 30 hari dalam melaksanakan penelitian/magang, karena menyesuaikan dengan jadwal serta keinginan Presiden yang direncanakan akan melantik serta mengukuhkan kami dalam sebuah upacara pelantikan Pamong Praja Muda pada tanggal 25 Juni 2014.

Bila memang lembaga ini konsisten dengan ucapannya bahwa akan berubah menjadi lebih pro terhadap bidang akademis karena memang itu-lah yang dibutuhkan oleh aparatur sipil negara saat ini, tidak seharusnya lembaga merubaha secara drastis kalender akademik yang telah jauh-jauh hari mereka tentukan. Terlebih untuk keperluan penulisan laporan akhir yang merupakan karya tulis ilmiah sebagai syarat untuk dinyatakan lulus dari lembaga ini.

Tapi saya pribadi tidak terlalu risau karena memang loyal adalah sikap yang telah lama ditanamkan disini. Apapun itu, saya mencoba untuk menerimanya dan melaksanakan dengan sangat baik. Tapi yang kemudian ingin saya kritisi disini adalah beberapa orang di dalam lembaga ini mempunyai ekspektasi sangat tinggi terhadap kualitas dari laporan akhir yang kami tulis tanpa melihat persiapan dan waktu yang kami miliki.

Saya kemudian tidak menyebutkan bahwa dengan singkatnya waktu adalah sebuah alasan bagi kami atau saya pribadi untuk membuat laporan akhir alakadarnya atau bahkan asal. Itu bukan sebuah pembenaran.

Tapi saya hanya ingin mengajak kita semua untuk berpikir realistis, jangan terlalu berharap lebih terhadap laporan akhir yang nantinya akan kami serahkan. Karena sebagus-bagusnya laporan akhir kami nantinya merupakan laporan akhir yang hanya dibuat dalam jangka waktu penelitian kurang dari 30 hari dan penulisan yang hanya diberikan selama 1 (satu) bulan.
Jadi tolong-lah realistis!

Untuk saya yang mempunyai tugas laporan akhir, mungkin tidak terlalu mengalami kesulitan karena hanya menggunakan satu variable. Tapi bayangkan dengan rekan-rekan saya yang harus menulis skripsi dan menggunakan 2 (dua) variable. 
 
Saya pikir mereka memang tetap akan mampu untuk merampungkannya tapi tentu tidak akan semaksimal seharusnya.

Pada akhirnya selalu ada blessing in disguise. Segala perubahan ini membuat kami dalam waktu 4 (empat) bulan kedepan akan segera keluar dari kampus ini dan menyandang gelar S.STP serta S.IP
 
So, please pray for us dude!
#PMA

Komentar

  1. semoga kuliahnya lancar dan cepat selesai ya :-)
    keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
  2. izin kang tetap semangat kang insya Allah doa itu akan selalu ada untuk akang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang