Langsung ke konten utama

THE BEST, THE WORST

Seperti jutaan orang lainnya,
aku pun mempunyai sebuah impian.
Seperti jutaan orang lainnya,
aku pun berusaha 'tuk mewujudkannya.

Tapi aku bukanlah orang yang benar-benar kaya,
ataupun orang yang benar-benar pintar.
Aku hanya orang biasa,
yang selalu mencoba 'tuk berusaha diiringi do'a.

Dulu...mimpiku indah,
terasa mudah..
teras dekat..

Diriku mantap melangkah,
meninggalkan semua pilihan yang ada
karena yakin dengan hati
yang telah memilih sebuah tempat 'tuk berpijak, di hari nanti.

Saat hari itu tiba,
aku terhenyak!
Semua tak seindah bayangan..
semua tak semudah harapan.
ternyata...
hidup lebih kejam dari yang telah ku persiapkan.

Dulu...aku mampu tersenyum penuh harapan,
melihat sekolah impian.

Tapi kini...diriku takut 'tuk sekedar melihat,
ku tersenyum takut memandangnya.
yang ada bukan lagi bangunan megah nan mewah,
tapi bayangan mimpi ku yang hancur, jatuh ke dasar tanah.

Semua hal itu menakutiku,
membuatku terlupa dengan masa kini.
Semua itu menghantuiku,
membuatku terlupa 'tuk mempersiapkan diri.

Semua hal itu adalah semua hal yang belum pasti..
Hal-hal yang hanya ada dalam pikiran dan hati..

Mmm...
Disinilah aku tersadar,
bahwa hidup jangan terlena dengan hanya mimpi-mimpi belaka,
tanpa adanya implementasi nyata,
dalam kehidupan kita, realita!

Fokuskan diri untuk apa yang ada di depan kita,
untuk setiap yang kita lakukan.

Dan biarkan segala apapun hasilnya,
hanya Allah yang mengaturnya.

"HOPE FOR THE BEST, PREPARE FOR THE WORST"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...