Semua yang telah terjadi, tak sepantasnya kita sesali. Apalagi menentang, melawan takdir yang terjadi. Karena sungguh, itulah yang terbaik dari Illahi. Selama hampir setahun kau berjuang, melawan kerasnya penyakit jantung yang kau dera. Dan umur pun menjadi penyakit kedua untuk mu. Tapi, tekad mu kuat untuk bertahan hidup. Segala daya upaya kau lakukan, dibantu oleh isteri, anak, cucu dan saudara. Mereka semua ikut membantu, walau hati tetap pesimis. "Umur menjadi kendala" , ucap mereka lirih. Di usia senja, kematian memang semakin terlihat jelas. Entah dengan datangnya sebuah penyakit, atau bahkan menusuk tiba-tiba ke dalam diri. Tapi, kita adalah manusia, yang hanya wajib berusaha. Bila memang mampu secara materi, kenapa tidak mencoba segala macam obat? Karena dengan ikhlasnya kita yang membantu, merupakan pahala yang kela karenaya kita akan dibantu. Tapi terlepas itu semua. Terlepas dari semua rasa pesimis yang ada. Kau, kami tetap berjuang semangat. Padahal tidak ada lagi...
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya”. Maka semoga jejak tulisan yang saya tinggalkan ini mampu menjadi ilmu yang memberikan manfaat. Aamiin.