Langsung ke konten utama

Cerita Hahaha

hahaha
ku awali saja dengan tawa
walau tak seluruh lucu juga
tap setelah ku pikir lama-lama,
eh... lucu ternyata.

"masih kah kau teringat?
di satu malam yang pekat
kau dengan senyum yang memikat
memberi ku roti, oh sungguh nikmat!"

lucu apa bodoh ya?

beda tipis soalnya,
kadang hal bodoh itu lucu membuat kita tertawa,
dan kadang hal-hal lucu itu memang bodoh adanya.

tapi memang ada apa sih, dima?
emang yang lucu apa?

"masih kah kau teringat?
di satu malam yang pekat
kau dengan senyum yang memikat
memberi ku roti, oh sungguh nikmat!"


mmm...sebelum lanjut ku bercerita,
kita sepakat ini sebut lucu saja,
jangan bilang bodoh nantinya.
deal ya?

ini lucu karena...
aku yang terlalu pede jadi manusia,
terlalu mengartikan lebih sebuah pesan biasa,
terlalu sok berpikir akan selalu ada makna
yang tersirat dalam setiap kumpulan kata demi kata.
 
dan akhirnya...
yaa...begini lah jadinya...

terjebak oleh perasaan tak terdefinisi,
apalagi tertemani.

malah diri ini jadi senantiasa gelisah,
terus memelas, cemas, hingga lemas.

akh...bodohnya, eh salah! lucu maksudnya!
hahaha


"masih kah kau teringat?
di satu malam yang pekat
kau dengan senyum yang memikat
memberi ku roti, oh sungguh nikmat!"

Komentar

  1. aku suka kata-kata disini, simple, lugas dan bermakna ! I LIKE IT !!

    BalasHapus
  2. hehe terima kasih banyak bang. ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang