Langsung ke konten utama

Pemberdayaan Masyarakat dan Program Pengentasan Kemiskinan

*catatan : Ini adalah salah satu tugas saya dalam mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat.

Please enjoy it, my friends! :)
Pemberdayaan secara sederhananya dapat kita pahami sebagai suatu upaya untuk memberikan kekuatan/daya ( power ) kepada orang atau sekelompok orang yang tidak memiliki kekuatan, tidak berdaya ( powerless ). Orang-orang yang dikategorikan ke dalam orang yang tidak berdaya atau orang-orang yang harus diberdayakan adalah orang-orang yang tidak mempunyai akses atau akses mereka terhadap sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya sangat terbatas atau orang-orang tersebut tidak bisa untuk mengaktualisasikan potensi yang sebenarnya telah mereka milki.
Dewasa ini orang-orang yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang harus diberdayakan sering diidentikan dengan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena sesuai dengan realita kehidupan yang ada, orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan maka hal itu akan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan hidupnya yang rendah sehingga dengan keadaan seperti itu, orang-orang miskin tidak mempunyai akses atau kesempatan yang besar untuk bisa memperoleh segala sumber daya untuk kemudian mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Hal itu semakin dipertegas dalam UU No. 25 tahun 2000 tentang Propenas yang menyebutkan bahwa kemiskinan merupakan masalah pembangunan yang ditandai dengan pengangguran, keterbelakangan, dan keterpurukan. Masyarakat miskin lemah dalam kemampuan berusaha dan mempunyai akses yang terbatas kepada kegiatan sosial ekonomi. Untuk menanggulangi permasalahan itu maka harus dilakukan suatu cara yaitu harus dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui program pengentasan kemiskinan.

Akan tetapi tidak semua program pengentasan kemiskinan berjalan sejalan atau sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat. Karena pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya berencana yang dirancang untuk merubah atau melakukan pembaharuan pada suatu komunitas atau masyarakat dari kondisi ketidakberdayaan menjadi berdaya dengan menitikberatkan pada pembinaan potensi dan kemandirian masyarakat.

UU No. 25 tahun 2000 juga telah menyebutkan bahwa tantangan utama dalam jangka pendek untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin tersebut melalui pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi produktif, serta penyediaan jaminan dan perlindungan sosial. Perlu dilakukan penanggulangan kemiskinan secara komprehensif dan terpadu agar terjadi perbaikan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

Akan tetapi pada praktek nyatanya pemerintah masih belum mampu untuk sepenuhnya menciptakan program pengentasan kemiskinan yang sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat tapi hanya suatu program yang populer dan bernilai tinggi secara politik semata. salah satu contohnya adalah Program BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) yang pernah dilakukan dan bahkan akhir-akhir ini juga mulai ramai untuk kembali dilakukan. Tapi pemerintah pun bukannya tidak memiliki program pengentasan kemiskinan yang sesuai dengan konsep pemberdayaan masayarakat. Pemerintah pun memilki program pengentasan kemiskinan yang sangat baik, sangat sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat, program tersebut adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ).

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah :
1. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

Sedangkan Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM Mandiri ini adalah :
Tujuan Umum
1. Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

Tujuan Khusus
1. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel.
3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin ( pro-poor )
4. Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
5. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.
6. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.
7. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Jadi, program pengentasan kemiskinan tidak serta merta dapat kita katakan sebagai sebuah program pemberdayaan masyarakat. Kita harus terlebih dahulu mengetahui isi dan substansi dari program itu karena kemiskinan hanya akan dapat diatasi apabila program pengentasan kemiskinan itu dititikberatkan pada program memberdayakan masayarakat sehingga masayarakat yang tidak berdaya bisa untuk memilki kekutan dan hidup mandiri serta bertanggung jawab.

Komentar

  1. PNPM telah terbukti sangat membantu masyarakat yang tinggal di kota makassar :)

    BalasHapus
  2. setidaknya kebijakan integrasi program PNPM ke dalam program reguler bisa sedikit merampingkan APBN.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. PNPM terbukti juga menjadi problem solving masyarakat di kab. Bantaeng, daerah waktu urg PL 2 lur :)

    BalasHapus
  5. @BlogS of Hariyanto & Iqbal Fauzi : waah, bukti nyata sudah ada di makassar ya! :)

    @Accilong : betul kak, tinggal perlu adanya integrasi dan koordinasi antar instansi.

    BalasHapus
  6. artikel ini menarik dan bisa menambah wawasan baru, salam kunjungan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang