*catatan : konsep saya, prinsip saya dan juga komitmen saya adalah saya tidak ingin menjadi manusia yang bodoh juga dibodohi, bila pun saya tidak bisa untuk menguasai sesuatu hal hingga ke teori yang paling dalam atau teknis yang paling kompleks tapi setidaknya saya harus tau secara umum tentang hal itu.
Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya mengikuti sesuatu hal karena hal itu juga diikuti oleh banyak orang, saya harus terlebih dahulu mengerti, saya harus terlebih dulu paham baru kemudian menentukan sikap.
Jadi, ketika dari dulu kala, banyak orang yang sibuk untuk merayakan, membuat acara besar menyambut pegantian tahun maka saya pun tidak ingin serta merta mengikutinya, saya harus tau kenapa dan mengapa.
Dan ini-lah salah satu referensi mengenai sejarah perayaan tahun baru masehi, referensi ini bisa untuk dipertanggungjawabkan sehingga bisa untuk dijadikan landasan.
Enjoy and PMA! :)
SEJARAH TAHUN BARU 1 JANUARI
The book World Book Encyclopedia ( tahun 1984, volume 14, halaman 237 )
“The Roman ruler Julius Caesar established January 1 as New Year’s Day in 46 BC. The Romans dedicated this day to Janus , the god of gates, doors, and beginnings. The month of January was named after Janus, who had two faces – one looking forward and the other looking backward.”
transalate:
“Penguasa Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun baru semenjak abad ke 46 SM. Orang Romawi mempersembahkan hari ini (1 Januari) kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu).
Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yg memiliki 2 wajah – sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya lagi menghadap ke (masa) lalu.”
Sosok dewa Janus dalam mitologi Romawi
Dewa Janus sendiri adalah sesembahan kaum Pagan Romawi, dan pada peradaban sebelumnya di Yunani telah disembah sosok yg sama bernama dewa Chronos.
Kaum Pagan, atau dalam bahasa kita disebut kaum kafir para penyembah berhala.
Hingga kini biasa memasukkan budaya mereka ke dalam budaya kaum lainnya, sehingga terkadang tanpa sadar kita mengikuti mereka.
Sejarah pelestarian budaya Pagan (penyembahan berhala) sudah ada semenjak zaman Hermaic (3600 SM) di Yunani, dan dikawal oleh sebuah persaudaraan rahasia yg disebut sebagai Freemasons.
Freemasons sendiri adalah kaum yg memiliki misi untuk melenyapkan ajaran para Nabi dari dunia ini.
Bulan Januari (bulannya si Janus) juga ditetapkan setelah Desember dikarenakan Desember adalah pusat Winter Soltice, yaitu hari-hari dimana kaum pagan penyembah Matahari merayakan ritual mereka saat musim dingin.
Pertengahan Winter Soltice jatuh pada tanggal 25 Desember, yg mereka sebut hari natalan.
Dan inilah salah satu dari sekian banyak pengaruh Pagan pada budaya Kristen selain penggunaan lambang salib.
Tgl 1 Januari sendiri adalah seminggu setelah pertengahan Winter Soltice, yg juga termasuk dalam bagian ritual dan perayaan Winter Soltice dalam Paganisme.
Kaum Pagan sendiri biasa merayakan tahun baru mereka (atau Hari Janus) dgn mengitari api unggun, menyalakan kembang api, dan bernyanyi bersama.
Kaum Pagan di beberapa tempat di Eropa juga menandainya dengan memukul lonceng atau meniup terompet.
Sedangkan konsep waktu dalam ilmu pengetahuan dan sains Islam sendiri, waktu adalah salah satu makhluk yang Allah ciptakan untuk mengiringi keseimbangan di dimensi ketiga, yaitu dimensi yang kita tinggali ini.
Tanpa adanya waktu, maka dimensi tiga ini tidak akan terdapat ruang dan massa, begitu pula sebaliknya. Ketiga makhluk Allah tersebut (ruang, massa, dan waktu) adalah sesuatu yang Allah ciptakan supaya raga dimensi tiga kita ini dapat hidup di dunia ini.
Waullahu’alam.
andalan soblur, lanjutkan ! jadi ngartos didieu... :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus