Langsung ke konten utama

BAHTERA CERITA: Saat Kata Menemukan Tempat

Rabu, 3 Desember 2025

07.45 WIB


Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah




BAHTERA CERITA: Saat Kata Menemukan Tempat

adalah sebuah siniar sederhana. Siniar bermakna siaran yang dibuat dalam format digital yang diunduh melalui internet. Sehingga ini hanyalah sebuah obrolan dari sepasang suami (Adima Insan Akbar Noors)-istri (Hanifah Alshofa Nurul Aini), yang menikah pada tanggal 29 Juni 2017 dan saat ini telah mempunyai 4 anak, walhamdulillah.

Selama kurang lebih 8 tahun mengarungi bahtera rumah tangga, ada beberapa peristiwa yang datang silih menyapa. Ada suka duka di dalamnya, sebagaimana rumah tangga lainnya. 

Dalam perjalanan ini, kami terus mencoba saling memperbaiki diri, dengan harapan bahtera ini tidak akan pernah berhenti. Tentu, di setiap kisah dan perjalanan selalu akan ada akhir yang menanti, tapi harapan kami, dalam bahtera ini, akhir itu adalah surga-Nya yang abadi.

Maka hadirlah obrolan ini yang kami coba kemas dalam bungkus siniar. Obrolan rutin yang diharapkan menjadi media untuk "berlatih" bicara sembari merawat tangki cinta diantara kami.

#siniar #podcast #audio #audioonly #hanyasuara #bahteracerita #suamiistri #parenting #ceritapasangan #sunda #suami #istri

***

Bulan Desember 2025 menjadi babak baru dalam kehidupan rumah tangga saya. Dengan menggunakan media siniar atau podcast, saya dan istri mencoba untuk menjadwalkan waktu rutin berbincang secara panjang lebar, satu kali dalam satu pekan. 


Kenapa harus ada jadwal khusus?


Karena setelah kami evaluasi terutama dengan kini kondisi kami telah dikaruniai empat orang anak, kami berdua sulit untuk bisa mengobrol secara dalam (deep-talk). Walhamdulillah kami mendapatkan amanah dengan anak-anak yang aktif dan kreatif. Kami pun telah sepakat di awal, bahwa kami membatasi penggunaan gadget untuk pengkondisian anak. Sehingga kami harus siap dengan segala bentuk kreatifitas mereka. Hal-hal itu membuat kami harus mengorbankan waktu kami secara khusus.


Pengorbanan itu di awal-awal kami anggap sebagai sebuah hal yang biasa. Tapi ternyata, hal itu menjadi sebuah api dalam sekam. Menjadi sebuah bom waktu yang siap meledak di masa depan. Beberapa peristiwa datang menghampiri. Beberapa masalah mulai muncul dan hadir ke permukaan tanpa kami sadari. Dan alhamdulillah, Allah beri kami kemampuan untuk bisa menyadari. Sehingga kami berdua sepakat harus ada waktu khusus untuk kami saling bicara dari hati ke hati.


Kemasan siniar sebenarnya hanya sebagai pemanis. Tak lebih dari sekadar dokumentasi selayaknya media sosial yang lain. Memanfaatkan akun youtube yang dimiliki, kami akan simpan percakapan setiap pekannya sebagai sebuah bukti. Dari usaha kami yang ingin terus memperbaiki diri dengan cara saling bicara sebagai sepasang suami-istri. Tentu hal itu bukan berarti kami tidak saling bicara sama sekali. Di waktu yang lain, sekecil apapun momentnya, maka kami selalu berusaha saling membangun komunikasi.


Karena ini hanya sebuah dokumentasi, maka obrolan yang kami hadirkan mengalir begitu saja menggunakan Bahasa yang digunakan sehari-hari. Tidak ada tendensi untuk meraih atau mendapatkan apapun. Murni hanya sebagai usaha untuk "berlatih" bicara dan menjaga "kewarasan" sebagai sepasang suami istri.


Wallahu'allam.

Selesai ditulis pada hari Rabu, 3 Desember 2025 pada pukul 08.04 WIB.

https://youtu.be/TIGRl3hU3bk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Ketujuh)

AHAD, 10 MUHARAM 1447 H // 6 JULI 2025 12.41 WIB Bissmillah wa shallatu wa sallam ala rasulillah Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Pertama)  1. Membagi tugas. 2. Menjadi mentor. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Kedua)  3. Pengambilan Keputusan (Decision-making). Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Ketiga)  4. Tidak Terlalu Membutuhkan pada Bawahan. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Keempat)  5. Jujur. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Kelima)  6. Menciptakan dan/atau membangun sebuah iklim birokrasi/proses kerja sesuai dengan yang dia inginkan/ucapkan/janjikan. Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Keenam)  7. Teladan Pimpinan dan Konsistensi Penerapan Aturan Jiwa Kepemimpinan yang Baik (Bagian Ketujuh) 8. Regenerasi Di dalam sebuah organisasi yang baik harus memiliki pembagian tugas yang jelas sehingga masing-masing orang yang ada di dalam organisasi tersebut bisa melakukan identifikasi serta bertindak sesuai dengan tugas yang telah mereka miliki. ...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...