Langsung ke konten utama

March 3 in Jakarta is Being Rescheduled


"Unfortunately the show on March 3 has been postponed. We do not have information on a new date so please look for refund info at your point of purchase.

We are truly sorry and as disappointed about this as you guys are. Circumstances beyond our control, not our choice, not anyone's fault."

"Bulan Maret mendatang, ada tiga konser lagi yang telah direncanakan oleh JAVA Musikindo. Salah satunya adalah band asal Amerika, TAKING BACK SUNDAY, yang rencananya akan diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Tetapi karena beberapa kendala teknis, konser yang semula direncanakan pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2010 ini terpaksa di jadwal ulang (reschedule).

Penjadwalan ulang konser TAKING BACK SUNDAY di Jakarta sama sekali tidak mempengaruhi rencana konser-konser JAVA lainnya seperti Cobra Starship, 311 dan Kelly Clarkson. Semua tetap on schedule dan penjualan tiket berjalan seperti biasa. Untuk penonton yang sudah membeli tiket TAKING BACK SUNDAY, JAVA akan mengembalikan uang tiketnya tanpa biaya potongan apapun, dan sudah bisa diambil di tempat pembelian tiket mulai hari Selasa tanggal 23 Februari 2010.

JAVA Musikindo dan TAKING BACK SUNDAY memohon maaf kepada seluruh calon penonton, supporting sponsor dan juga seluruh pihak yang terkait dalam rencana pertunjukan TAKING BACK SUNDAY tersebut..."

Yupz, what a shame! TBS cancelled their concert in Jakarta, Indonesia. Yes, i won't come to the concert because of the final examination but as a big fans of them, I really feel bad 'bout it. It gives them a bad image. And I know, TBS have made their fans, especially their fans in Indonesia, dissapointed!

I do love you guys but cancel the concert is not a good thing to do! At this point, I don't like TBS!

So, please reschedule your concert in Indonesia as soon as possible, you must come to Indonesia. Because you have already told it!!

YOU HAVE TO, TBS!!

www.takingbacksunday.com

www.javamusikindo.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...