Langsung ke konten utama

Melawan Malas

Saya sungguh membenci situasi seperti ini, situasi yang tidak sering untuk terjadi tapi sering kali setiap dia datang menghampiri maka dia akan mengganggu kenyamanan hidup ini.

Entah karena malas atau entah karena masalah apa, sebuah sebab yang selalu rancu, samar, tak pernah saya ketahui secara pasti sehingga tak bisa juga saya selesaikan secara menyeluruh karena ketika masalah itu tak mampu untuk terdefinisi maka solusi pun tak akan pernah mampu untuk menanggulangi. 

Padahal akibat yang ditimbulkannya sudah mampu untuk saya ketahui. 
damn! 

Saya pun curahkan itu semua dalam sebentuk status dalam akun jejaring sosial milik saya, curahan itu pun bukan murni ide dari saya pribadi tapi juga merupakan sebuah caduran dari sebuah blog indah, sebuah bloh sungguh sangat inspiratif, Bumi Accilong
Dan ini-lah curahan itu : 

"Kepala saya sedang tidak berdamai dengan waktu. Ide sepertinya terbang menjauh satu per satu, dan jejari motorik rasanya begitu malas menari indah di atas papan ketik atau meliuk indah melukiskan kata di atas kertas walau hanya secarik. Ya, kertas itu tak bermakna tanpa kata, ide itu tak berbekas tanpa terlukis oleh kuas. Hidup itu harus berpikir, hidup itu harus merasa, hidup itu kemudian harus bertindak dan hidup itu harus bicara. Hidup tidak diam. Jadi, ketika kita hidup tanpa ada jejak, tanpa ada bukti bahwa anda itu pernah berpikir, pernah merasa, pernah mempunyai ide, pernah melakukan tindakan dan juga pernah bicara, apa benar kita ini telah hidup? Maka tolong, kembali lah wahai kemampuan untuk menulis, dekap lagi erat tubuh dan jiwa ini." 

Ya, saya kehiilangan "daya magis" untuk kembali menulis. 
Hal ini menjadi sangat penting untuk saya, karena hidup bagi saya berarti tidak diam, harus berbekas, harus juga meninggalkan jejak. 
Saya harus mempunyai sebuah bukti bahwa seorang Adima Insan Akbar Noors itu pernah ada, eksistensi seorang saya harus mampu untuk terbuktikan nyata, terlebih juga harus mampu untuk memberikan sebuah masukan positif bahkan juga untuk menginspirasi. 
hmmm... 

dan bukankah bukti nyata seorang akademisi adalah membaca dan menulis?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang