Langsung ke konten utama

Hari Pahlawan

Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan bagi Republik Indonesia. Dipilihnya tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan tentu atas dasar sejarah yang sangat kuat. Karena pada tanggal itu, tepatnya pada tanggal 10, bulan November, tahun 1945 terdapat suatu perjuangan yang dipimpin oleh Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur, yang menyemangati rakyat Indonesia lainnya untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan dan juga pada tanggal itu, pada perjuangan itu, banyak para pejuang dan warga sipil yang tewas.

Dipilihnya suatu tanggal sebagai suatu hari tertentu sebenarnya sebagai sebuah bentuk apresiasi negara atas terjadinya suatu peristiwa penting agar kelak peristiwa penting beserta semangat positif yang terkandung di dalamnya bisa terus kita kenang, kita refleksikan. Tapi pada hakikatnya segala semangat itu tidak harus hanya ada pada tanggal yang dipilih saja tapi terus ada di setiap tanggalan di setiap harinya kita menjalani hidup. Pemilihan tanggal khusus itu hanyalah merupakan simbol, sebagai moment khusus.

Tepat lima hari yang lalu ( tulisan ini saya buat pada tanggal 15, bulan November, tahun 2011 ), kita semua telah melewati Hari Pahlawan. Tapi saya pribadi merasakan sepertinya Hari Pahlawan pada tahun ini berlangsung dan lewat terlalu biasa, jujur saya akui saya pun sempat lupa kalau pada tanggal 10 November adalah Hari Pahlawan, terlebih kami, praja, yang biasanya rutin menyelenggarakan upacara untuk memperingati suatu tanggalan khusus, akan tetapi pada Hari Pahlawan ini, kami di Kampus Kalbar tidak mengadakan upacara. ( belakangan informasi yang saya dapatkan, upacara memperingati Hari Pahlawan hanya diselenggarakan di IPDN Kampus Pusat )

Pada pagi hari, pada tanggal 10, bulan November, tahun 2011, hari Kamis, sekitar pukul 05.00 WIB, saya berinisiatif untuk mengirimkan ucapan selamat Hari Pahlawan kepada rekan-rekan saya satu angkatan, satu kontingen dan juga junior-junior saya ( baca : Keluarga Besar IPDN ). SMS yang saya kirim pada teman-teman satu angkatan hampir tidak ada yang istimewa, hanya ucapan biasa. Saya sendiri melakukan hal itu tidak semata untuk membunuh kejenuhan di pagi hari atau karena tidak ada pekerjaan lain yang bisa saya lakukan tapi hal itu saya lakukan karena benar ingin mengingatkan pada semua bahwa pada hari itu adalah Hari Pahlawan, saat yang tepat untuk kembali menumbuhkan semangat juang ala pahlawan dan mengenang kembali segala jasa dari setiap para pahlawan yang telah tiada.

Dan ketika saya akan mengirimkan ucapan itu pada adik-adik saya ( junior ), ide lain dibumbui oleh rasa iseng nan jail tiba-tiba muncul, keluar menyeruak dalam otak, “Nah, agar lebih menarik, aku suruh saja mereka untuk membuat kata-kata mutiara bertema pahlawan, minimal satu paragaraf! Ya, itu ide hebat!!”, jeritku dalam hati.
Dan tanpa membuang waktu segera saja saya memainkan jemari saya menuliskan kata dalam hape nokia butut dalam sebentuk pesan bernama short messages service ( SMS ) dan sesegera mungkin mengirimkannya pada semua junior, yang saya ketahui nomer hapenya.
Isi SMS itu kurang lebih seperti ini :

( Versi Asli )
“Wilujeng dinten Pahlawan, yi.
Bales sms ieu ku kata-kata mutiara, minimal saparagraf!
Bales gancangnya!
Namun henteu, berarti KOREKSI!”

( Versi Terjemahan )
“Selamat Hari Pahlawan, dik.
Balas sms ini dengan kata-kata mutiara, minimal satu paragaraf!
Balas cepat!
Kalau tidak, berarti KOREKSI!”

Dan ya, respon mereka pun cepat dan cepat pula gelak tawa keluar dari mulut saya, sesaat setelah membaca beragamnya balasan yang mereka kirimkan. Ada yang sama sekali melenceng dari tema, ada yang hanya sekedarnya, ada juga yang serius, hmmm...dan berbagai macam lainnya. Tapi sedikit banyaknya cukup untuk menghadirkan tawa di pagi hari. Sekali lagi, hal ini saya lakukan tidak untuk semata-mata “iseng”, tapi jauh dari itu, saya ingin setiap orang mampu untuk memaknai tanggalan khusus yang telah disediakan oleh Negara ini, yang dalam hal ini adalah Hari Pahlawan.

Dan ini-lah cara saya memaknai hari itu, bagaimana dengan anda?




SMS Hari Pahlawan




“Siap wilujeng hari pahlawan oge kang Ijin kang lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup dijajah Wilujeng dinten pahlawan Merdeka.”
Hanifa Intan – KBB

“Ijin kang hari yang cerah diawali bukan karena terbitnya matahari tapi diawali oleh hati dan pikiran yang cerah juga penuh semangat.”
Egi – Sumedang

“Dengan semangat pahlawan kita bangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.”
Agita – Cimahi

“Siap kang Izin menjawab habis gelap terbitlah terang.”
Hestin – Kab. Bandung

“Siap kang izin dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah mendahului kita semua seharusnya kita berpikir apa adanya bukan ada apanya.”
Agung – Purwakarta

“Assalamualaikum izin kang izin menjawab jangan lupakan sejarah assalamualaikum.”
Helviana – Kota Bandung

“Siap kang Kenanglah pahlawan kita karena mereka yang telah memperjuangkan kemerdekaan di negeri tercinta ini Jika tidak ada mereka mungkin kita tidak bisa seperti hari ini Izin kang wilujeng hari pahlawan.”
Panji – Kab. Bandung

“Ijin kang tak terkira jasa dan dayamu untuk mengakhiri perjuangan kita kaum muda sepatutnya semangat jangan menyerah lihat apa yang dapat dari keringat dan darah pahlawan yaitu merah putih.”
Kellie – Sumedang

“Siap kang habis gelap terbitlah terang.”
Beni – Tasik

“Ijin kang langkah awal selalu terasa berat tapi kita harus yakin bahwa di langkah kedua ketiga dan seterusnya akan terasa ringan jalani hidup ini dengan penuh semangat.”
Dadan – Sumedang

“Izin kang izin menyampaikan kata kata mutiara masa muda masa yang berapi-api sekian terimakasih.”
Nirma – Cimahi

“Assalamualaikum Ijin kang punten ngawagel waktosna Ijin menjawab kibarkan rasa nasionalisme dan patriotisme di dadamu Hatur nuhun Wassalamualaikum.”
Igham – Sumedang

“Siap salah kang Izin menjawab kang Jika darahmu tak lagi merah untuk negaraJika keringatmu tak dapat lagi menetes untuk negeri ini Maka diamlah Kau sudah jadi pahlawanan sesungguhnya Selamat Hari Pahlawan kang.”
Hestin – Kab. Bandung

“siap izin kang pahlawan betapa mulia dirimu membela negeri ini dengan tumpah darah yang membuat negeri tetap merdeka.”
Riki – KBB

“Hari pahlawan bermakna besar terutama bagi jiwa muda yang dapat mengobarkankan semangat bagi bangsa dan negara.”
Beni – Tasik

“Izin menjawab kang pengabdian pengorbanan bela negara tanpa tanda jasa yang tak akan pernah ternilai merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dan kita sebagai generasi muda harus menghargai jasa jasa para pahlawan kita dengan mengabdi pada negara untuk terus mem[ertahankan dan terus mengharumkan nama bangsa Indonesia terimakasih.”
Helviana – Kota Bandung
“Siap kang Poe ninggang cadas hiji mangsa anu raheut ngahiap sangkan nandangan rasa kaduhung cik keneh anjeuna nyaangan ku sakiceupna oge anjeuna ngalapurkeun asa hatur nuhun.”
Vinny – Kuningan

“Siap izin menyampaikan kang dengan darah bergelimpangan dan susunan tulang putih yang melekat dalam tubuh kita mari kita tumbuhkan semangat di hari pahlawan ini selamat hari pahlawan terima kasih.”
Ulfa – Kota Bandung

“muhun kang dikorbankannya harta serta nyawa mereka ditinggalkannya anak istri mereka hanya untuk berjuang dan berkorban demi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia iya mereka lah pahlawan kita.”
Geri – Sumedang

“siap kang izin di hari pahlawan ini harus menjadi tolak ukur kesadaran kita terhadap jasa para pahlawan dan negara kita, jangan mengharapkan apa yang diberikan para pahlawan terhadap kita tapi harus berpikir lagi apa yang kita berikan terhadap para pahlawan kita, kobarkan semangat pahlawan dalam diri kita, satukan jiwa semangat hari pahlawan kang.”
Andry – KBB

“Ijin kang selamat hari pahlawan menjadi seseorang yang penting memang baik tapi lebih penting menjadi orang yang baik hatur nuhun.”
Bagas – Sumedang

“Punten kang nembe ngawaler Tidak seorang pun dapat kembali ke awal dan membuat permulaan yang baru, tetapi setiap orang dapat memulai sekarang dan membuat akhir yang baru.”
Wahyu – Kota bandung

“Izin kang bagian hal tersulit bukanlah melupakan masa lalu tapi membangun kembali apa yang hancur di masa lalu hatur nuhun.”
Anisa – Kab. Bandung

“Ada satu hal yang lebih penting dari mencari teman baru yaitu mempertahankan teman lama.”
Nirma – Cimahi

“In life we paint our own picture of what we want, then make it a reality it’s not easy but it’s not impossible.”
Tikto – Kab. Bandung

‘Siap kang Izin kang semangat dan tumpah darah itulah yang kau korbankan wahai pahlawan semangat muda sebagai acuan dan rasa tanggap adalah kemampuan Selamat hari pahlawan 10 November Hatur nuhun kang.”
Lutfi - Kota bandung

“Izin kang sami-sami wilujeng hari pahlawan. Di hari penuh rasa perjuangan dan nasionalisme ini indahnya kita bersemangat berpartisipasi mengingat keringat dan darah para pahlawan untuk di kenang.”
Iman – KBB

“Izin kang Sami-sami hari pahlawan ulah dinten ayeuna hungkul tapi kedah saterasna aya dina diri urang Hatur nuhun.”
Pradia – Kota Bandung

“Siap kang. Ijin kang bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya tak lepas dari jasa pahlawan, maka pahlawan adalah suatu sejarah bangsa yang besar.”
Soni – Kota Bandung

“Keringat darah para pahlawan di masa lalu harus selalu kita ingat di masa datang.”
Eki – Tasik

“Ijin kang lakukanlah yang terbaik meski kita bukan yang terbaik.”
Fajar – KBB

“Siap kang Hari pahlawanan Dari gelap menjadi terang Dari tempaan menjadi kemenangan Merdeka Kita harus teruskan perjuangan para pahlawan kita terdahulu Merdeka.”
Andre – Sumedang

“Siap muhun kang yang muda yang bijaksana semangat hari pahlawan.”
Sri – Kota Bandung

“Izin kang sami-sami wilujeng hari pahlawan. Di hari penuh rasa perjuangan dan nasionalisme ini indahnya kita bersemangat berpartisipasi mengingat keringat dan darah pra pahlawan untuk di kenang.”
Afuza – KBB

“Siap kang. Hargailah jasa para pahlawan pejuang bangsa mu karena berkat jasanya lah kita bisa berdiri sekarang ini.”
Khairun – Kota Bandung

“Wilujeng hari pahlawan kang ijin kang hapunten kang siap pahlawan ialah rela mengorbankan hak dan kepentingan nya bagi orang lain hatur nuhun.”
Berlin – KBB

“Assalamulaikum izin kang wilujeng dinten pahlawan semoga kita sebagai anak bangsa dapat meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa amin.”
Rakha – Kota Bandung

“Ijin kang beribu luka dan milyaran darah mereka di hari itu menjadi berkas merdeka di hari ini untuk trilliunan semangat bagi para pemuda seperti kami haturnuhun.”
Firman – Sumedang

“Setelah sekian lama para pahlawan berjuang dalam membela indonesia kini saatnya kita sebagai penerus harus meneruskan jejak pahlawan pendahulu kita.”
Thiara – Garut

“Izin kang hapunten nembe di waler sawangsulna kang lebih baik mandi keringat dalam latihandaripada mandi darah dalam pertempuran wilujeng dinten pahlawan merdeka.”
Ema – Tasik

“Siap salah kang izin menyampaikan kata kata mutiara kobarkan semangat perjuangan dengan senyum semangat detiki ini terimakasih kang.”
Nirma – Cimahi

“Siap ijin kang teladani patriotisme pahlawan semata berjuang demi bangsa dan tanah air hatur nuhun wassalamualaikum.”
Yudha – Sumedang

“Kobarkan semangatmu pemuda untuk menjadi pahlawan yang sejati.”
Assyifa – Kota bandung





Komentar

  1. gw paling suka jiwa muda jiwa yang erapi-api. haha

    BalasHapus
  2. hari pahlawan ahrusnya tak terlewtkan begitu saja..
    tapi yang paling penting jiwa muda tetep ada..

    BalasHapus
  3. @winarlagan : hahaha...wajib di koreksi itu mah est. hhe...

    @socafahreza : sip gan, tp jiwa muda yang positif tentunya ya.

    BalasHapus
  4. hari pahlawan itu tercermin dari pemuda sekarang, apakah mau menghormati pahlawan atau tidak..
    ditunggu yah follbacknya.. :)

    BalasHapus
  5. @herry susanto : betul kawan, tp cara menghormatinya itu yg agak jadi samar sekarang tuh.
    makasih kawan, sy sudah follback ya, di dua blog kawan. :)

    BalasHapus
  6. @animelover : makasih banyak kawan! maksih!! maaf saya baru bales, sy baru ada waktu utk nge-blog nih. sy udh follow blog anda, salam blogger!! :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...