Langsung ke konten utama

SPEAK UP!!



Saya katakan kepada anda semua, mungkin benar anda itu pintar juga hebat tapi bila anda membungkus kepintaran serta kehebatan itu dalam diam tanpa sedikitpun anda memiliki sebuah keberanian untuk sekedar mengeluarkannya maka dengan sangat berbesar hati anda harus bersiap kalah dengan orang-orang biasa, yang sebenarnya sama sekali tidak jauh lebih baik dari anda, tidak juga sedikit pun layak untuk disandingkan dengan anda, tapi sungguh mereka teramat dekat dengan kemenangan, sangat dekat dengan kesuksesan karena mereka berani untuk bicara, berani untuk bertindak, berani untuk mencoba walaupun dengan segala kekurangan yang mereka miliki.

Tidak, anda tidak harus menjadi seorang penjilat karena ada perbedaan besar antara penjilat dengan mereka yang menunjukan kepintaran serta kehebatannya sesuai dengan tempatnya. Karena anda bukanlah seorang penjilat apabila ada guru, dosen atau siapapun orangnya, memberikan suatu pertanyaan dan karena anda mampu untuk menjawabnya maka anda mengacungkan jari lalu sesaat setelah anda dipersilahkan maka anda pun menjawab pertanyaan itu tepat seperti apa yang diharapkannya maka jelas anda bukanlah seorang penjilat. Penjilat itu ketika anda bertindak baik dan benar ketika ada sebuah pengawasan belaka dan bahkan cenderung bertindak melebihi kewenangan serta tempat yang seharusnya.

Lalu bila anda berkata bahwa anda diam karena memang hanya ingin bertindak apabila telah mempunyai atau diserahi sebuah tugas secara langsung, maka saya berbalik menyerang anda, bagaimana bisa orang lain berani atau percaya menyerahkan sebuah tugas, sebuah tanggung jawab, kepada anda bila anda tidak sama sekali mereka kenal karena anda cenderung lebih banyak diam tidak banyak melakukan suatu pergerakan postif. Karena di setiap kesempatan mereka memberikan kepada anda sebuah pertanyaan, memberikan kesempatan untuk anda mengutarakan opini, pendapat atau memberikan sebuah saran, anda lebih banyak memilih untuk diam, lebih memilih untuk berteori dalam hati, atau berbicara dalam sepi, dan tanpa anda sadari anda telah mengurung, mengunci rapat segala potensi diri. Dan di saat yang bersamaan, orang-orang di sekitar anda yang hanya mengandalkan sebongkah keberanian, keberanian untuk mencoba, berani untuk belajar, tidak sedikit pun nyalinya ciut walau harus beberapa kali tersungkur kalah dan menahan malu. Ya, anda kalah dengan orang-orang seperti itu!

Jadi, manfaatkan segala kesempatan yang ada dan datang pada anda sekecil apapun itu, keluarkan segala potensi yang anda miliki dalam sebuah pergerakan atau tindakan yang positif, tumpahkan itu semua sesuai dengan kemampuan serta kewenangan yang memang anda miliki serta pada tempat dan situasi yang tepat pula. Karena keberuntungan itu tidak datang dengan sendirinya tapi harus kita cari dan usahakan, karena tidak setiap hari pula kita beruntung, kita tidak pernah tau kapan hari sial kita datang. ( baca : Inilah Saya, Hiduplah Pada Hari Ini )
Let’s move, stand up and shout!!

Komentar

  1. postingnya makin keren aja sob, ane dukung trs blog agan agar bs cpt dpt pr dr mbah google :D

    keep write sob...

    BalasHapus
  2. terima kasih banyak sobat, terima kasih!! :)
    mari kita saling dukung!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...