Langsung ke konten utama

Inilah Saya dan Itulah Anda!



Saya dan anda jelas berbeda, tidak akan mungkin kita sama identik tapi diantara kita berdua mungkin akan ada beberapa hal yang sama. Tapi pada hakikatnya saya dan anda itu adalah manusia yang sangat berbeda.

Saya dan anda tentu memiliki kemampuan serta kekurangan yang juga berbeda dan apabila kita menyepakati satu atau beberapa tujuan yang sama maka kita akan akan melaksanakan suatu kerja sama dan apabila kerja sama itu berjalan dengan baik, kita pun akan mampu untuk saling melengkapi. Anda mengisi dan menutupi segala kekurangan yang saya miliki dan begitu juga sebaliknya.

Lalu terkadang dalam sesuatu hal, dalam satu bidang tertentu, satu bidang yang sama. Sebenarnya anda jauh lebih mampu dan jauh lebih hebat dari saya, saya mungkin juga hebat tapi hanya kecil kehebatan itu. Tapi yang membedakan saya dengan anda adalah walaupun dengan kehebatan serta kemampuan yang kecil itu, saya berani untuk menunjukannnya pada dunia, saya coba untuk menutupi kemampuan yang kurang mumpuni itu dengan kerja keras tanpa lelah diiringi doa di setiap hela nafas. Ya, sekali lagi, saya berani untuk memulai, saya berani untuk berbuat dan menambil serta memanfaatkan kesempatan yang ada sekecil apapu itu ( baca : Selamat Datang, kawan! ). Karena saya percaya pada proses bukan hasil ( baca : Proses atau Hasil ? ). Sehingga apabila setelah saya berbuat maka saya akan mendapatkan feedback, pujian untuk membuat saya tetap semangat, cacian untuk saya semakin kuat dan kritikan untuk saya jadikan sebuah koreksi diri. Apapun segala macam bentuk feedback yang saya terima atau dapatkan harus saya liat dari sudut pandang yang positif dan sesegera mungkin mengambil segala pelajaran yang ada di dalamnya. Saya jadikan itu semua sebagai sebuah masukan berarti agar menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.

Sekali lagi walaupun sebenarnya jika anda yang melakukan sesuatu hal itu, saya yakin anda akan mampu dan jauh lebih baik, tapi perbedaan kita hanya lah terletak pada kerja keras, keberanian saya untuk mengambil resiko dan siap salah, karena tidak mungkin saya akan belajar untuk berbuat benar apabila saya tidak berbuat salah. Serta keyakinan saya bahwa Allah itu menilai sebuah proses bukan hasil.

Ya, inilah saya dan itulah anda. Anda mungkin hebat, tapi anda biarkan kehebatan itu diam dan tidak pernah anda coba keluarkan apalagi untuk anda kembangkan sehingga bagaimana mungkin anda akan berhasil.
Sedangkan saya hanya lah manusia yang dilahirkan terlalu biasa, tapi dengan berani selalu mengeluarkan segala yang ada, segala yang saya punya dan miliki, sehingga semua itu membuat kemampuan saya terus terlatih dan akhirnya saya pun mampu berkembang, orang-orang lambat laun akan melihat perkembangan itu sehingga saya pun semakin dekat dengan keberhasilan.
Dan apabila hal itu yang terjadi, saya mohon anda jangan iri ( baca : Meratapi Nasib Penuh Rasa Iri ). Karena semua yang kita dapatkan pada dasarnya akan sesuai dengan apa yang telah kita uasahakan walaupun apa yang kita usahakan tidak akan serta merta mendapatkan hasil yang ingin kita dapatkan ( baca : Proses yang benar atau Hasil yang Baik ? ). Karena hasil adalah urusan Allah, dan Dia yang lebih tau apa yang kita butuhkan , apa yang terbaik untuk hidup kita.

Catatan : Saya = Adima Insan Akbar Noors ( noorzmilanello )
Anda = semua orang dengan sejuta potensi dan kehebatan diri tapi enggan untuk berbuat, enggan untuk menunjukan potensinya itu untuk sesuatu hal yang baik serta semua orang di seluruh dunia yang hanya terpaku dalam diam. ( marilah kita berbuat, berkontribusi positif bagi perkembangan segala hal yang baik di dunia ini sesuai dengan bidang kemampuan serta profesi yang sedang kita jalani )

Komentar

  1. Thanx's gan atas follow & kunjungannya d blog saya, dan tdk lupa saya balas folbacknya :D

    BalasHapus
  2. proses bukan hasil...sepkakat !!...

    BalasHapus
  3. eh, lur gaduh blog oge geningan??:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...