Langsung ke konten utama

Selamat datang, Kawan !

Hai kawan-kawan semua,
di belahan mana pun kalian berada.
Yang sempat dan menyampatkan datang,
tanpa rasa terpaksa,
atau hanya tak sengaja,
hingga terdampar akhirnya,
di blog seorang adima,
noorzandhislife.blogspot.com alamatnya.

Berisikan hal-hal yang hina,
ditulis oleh seorang yang muna,
anak mama,
anak yang terlalu di manja,
semenjak kecil hingga ia dewasa.
Jadi, mungkin hmm.. memang tak berguna.

Tapi, ya..mau gimana,
mau tak mau, suka tak suka,
kalian terlanjur tersesat.
Jadi baca saja lah,
toh anda tak akan rugi walau mungkin tak ‘kan untung juga.

Setidaknya ini adalah curahan hati ku,
tempat ku berkesah keluh,
tanpa manipulasi, jujur sungguh.
Menceritakan hal-hal yang telah lalu,
atau yang terjadi baru-baru.
Serta menumpahkan segala rasa penuh peluh,
berharap rasa itu akan pergi jauh,
setelah kutuliskan penuh sahdu.

Ya, di sini kutuliskan saja semua,
apa adanya tanpa harus mengada-ngada.
Atau berpura-pura menjauh dari realita,
menjadi sesosok yang sok sempurna,
menjadi manusia setengah dewa.

Tidak, tidak sama sekali.
Ini murni tulisan hati,
di ungkapkan dalam sebuah narasi,
atau puisi.
Dalam tema yang menjadi empat ku bagi,
life, music, sports, dan poetic tragedy.
Apapun itu, segala kejadian yang terjadi,
yang mengusik hati,
yang mengganggu sistem kerja otak kanan dan kiri,
serta menggelitik nurani.
Dari masalah jiwa sampai rohani,
dari bahagia sampai frustasi,
dari sebuah tugas sampai artikel seorang ahli,
dari hasil sebuah caduran sampai murni pemikiran pribadi,
dari kata-kata penuh anarki sampai sok memotivasi,
dari hidup orang lain sampai hidup diri sendiri,
dari peristiwa biasa sampai penuh kontroversi,
semuanya jujur ku ungkapkan tanpa suatu tendensi,
Dengan sudut pandang, pengalaman, dan ilmu yang kumiliki.
Walau skill menulis belum mumpuni,
tapi ku pede berkreasi,
dan mantap kuyakini,
bahwa ini adalah sebuah hobi.
Salah satu potensi dalam diri,
atau mungkin satu-satunya potensi.
Juga sebagai sebuah ciri,
Suatu eksistensi,
Bahwa aku ini seorang akademisi,
membaca dan menulis sebagai bukti aktualisasi.
Dan akhirnya berharap semoga dihargai.

Diriku pun mencoba mempengaruhi,
sekaligus do’a untuk sendiri,
agar senantiasa berubah menjadi lebih baik.
Yang salah dikritisi,
dan yang benar disayangi.

Ya, semuanya ada,
ku ungkapkan saja,
dalam kata-kata,
dalam sudut pandang seorang adima,
noorz’s point of view istilahnya.

Sudahlah,
Akhir kata,
ku ucapkan saja selamat datang.
Karena terlalu panjang basi-basa,
akan terlalu banyak waktu terbuang percuma,
Jadi, silahkan melihat dan membaca,
Syukur-syukur bisa di cerna,
dimengerti pesan dan maksudnya.
Bahkan maksimalnya,
mau untuk meninggalkan komentar,
cacian, hinaan, masukan terserah lah.
Yang penting ada bukti nyata,
kalian pernah ada dan datang di sana.
Haha

Salam hangat,

adima insan akbar noors (noorzmilanello)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...