Langsung ke konten utama

IRONI !

Kita semua ingin surga,
tapi sangat sedikit beramal.
Kita semua takut neraka,
tapi terus berbuat dosa.
Hey, ini ironi ‘kan?

Kita semua ingin pintar,
tapi malas untuk belajar.
Kita semua takut jadi dungu,
tapi tak mau cari ilmu.
Hmmm....ironi sungguh.

Kita semua ingin hidup bahagia,
tapi bertindak penuh aniaya.
Kita semua tak ingin hidup dalam derita,
tapi bertingkah sesuka-suka.
Ironi sangat.

Kita semua ingin hidup bebas,
tapi bergerak melewati batas.
Kita semua tak ingin masuk penjara,
tapi berbuat melanggar norma.
Sekali lagi ini ironi namanya!

Banyak harapan,
banyak impian,
banyak cita,
tapi hanya berdiam menunggu ilham.
Berharap semua datang seketika tanpa usaha,
tanpa tetes keringat,
tanpa ada pengorbanan jiwa,
tanpa ada pengurangan harta,
tanpa harus berturun tahta,
tanpa ada halang rintang jatuh bangun dalam dunia.
Semua tercipta begitu saja,
turun tepat di depan muka!

Akh, bodohnya!
Kau pikir kita ini apa?
Kau pikir dunia ini milik siapa?

Sadari hai kawan dan saudara,
hidup itu susah penuh masalah,
berisi dua sisi yang berbeda,
salah benar,
dan lain-lain yang semacamnya.

Jadi, jangan hidup segan mati tak mau,
banyak berharap hal indah, tapi hanya termangu.
Mengharap segala yang baik, tapi bertindak segala yang buruk.

Semua yang salah dianggap sebuah rahasia.
Sehingga ketika ada yang coba melawan,
yang benar dibela,
Dia justru dicerca,
dianggap seorang yang hina,
pembocor rahasia.

Akh!!

Ironi memang,
harapan dan tindakan tidak saling berkaitan justru saling bertolakan.
Dan ketika yang salah merasa benar dan melakukan pembenaran.

Lantas mau jadi apa dunia kita ?!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...