Langsung ke konten utama

Hasan al-Bana & Damarra Rezza

Hari Selasa, tanggal 7, bulan Juni, tahun 2011, di pagi hari yang cukup cerah terasa dingin, agak dingin tidak seperti biasanya, tidak seperti pagi-pagi yang telah lewat di tanah Kalimantan Barat. Pagi itu saya baru selesai mandi, bersolek sewajarnya untuk menjaga kesehatan kulit dan menjaga penampilan tentunya, kemudian hendak meneruskan untuk memakai seragam. Yang saya tau dan saya ingat, semua yang saya perlukan untuk menjalani hari itu telah siap dan saya hanya tinggal memakai itu semua dan berjalan atau bila perlu berlari menjalani hari itu. Hari yang akan tetap sama, tetap dengan rutinitas yang sama, stagnan dan terkesan monoton. Amat dekat dengan rasa bosan mengarah pada suatu rasa penat diselimuti frustasi terbingkai jelas dalam suatu kondisi yang serba tidak menentu, ketika ketidakjelasan adalah sebuah kejelasan.

Bila tak pintar memotivasi, maka semangat diri akan lambat laun tapi secara pasti akan terkikis habis dan menjauh pergi meninggalakan hati, mencampakan jiwa dan raga. Hingga akhirnya rasa malas menguasai seluruh sistem kerja dalam tubuh. Dan bila hal itu yang terjadi, hal-hal negatif hanya tinggal menunggu waktu untuk terjadi. Sungguh saya tak ingin menjadi orang yang seperti itu, orang sangat merugi. Tapi saya pun tak bisa memungkiri, pada saat itu, pagi itu, gairah terasa sedikit, motivasi terasa berjalan lambat dan semangat serasa hilang. Saya coba lawan dan memakskan diri ini untuk tetap tersenyum dan berpikir positif tentang segala aktifitas yang telah menanti untuk saya jalani, dan di saat seperti itu, hati ini agak terkejut dengan sebuah nada getar dari hape yang tergeletak mulus di atas kasur. Sebuah nada penanda bahwa telah ada sebuah pesan pendek yang masuk pada pagi itu, seketika saya lihat dan terpampang jelas di layar hape nokia butut saya, nama pengirim pesan penedek itu, "doeloer Damarra" a.k.a. Damarra Rezza, sahabat baik sekaligus saudara bagi saya.

Aneh, bahasa yang terlintas dalam benak saya, karena tidak biasanya dia mengirim pesan pendek di pagi hari terlebih setelah kita terpisah oleh jarak dan tempat. Dan entah kebetulan atau tidak, di saat perasaan diri tak menentu, semangat yang datang tenggelam, ternyata dia mengirimi saya sebuah pesan pendek berisi kutipan motivasi dari seorang yang bernama Hasan al-Bana. Damn! Pesan singkat di pagi hari dari sahabat, saudara, dulur, yang tak disangka datang di saat yang sangat tepat, membuat saya termotivasi dan semangat datang kembali. Terlebih dari pesan singkat itu, hal yang membuat saya lebih bersemangat adalah karena ternyata hubungan kami sebagai sahabat tak lekang oleh perbedaan jarak maupun tempat. Kita masih saling mendoakan masih saling memikrkan satu sama lainnya!
YOU ARE MY MAN, MY BROTHER!!!

"Jk mreka brtanya kpdmu ttg smngat, jwblah bhwa bara itu msh trsemat dlm dadamu! bhwa api itu msh brsemayam dlm dirimu! bhwa matahari it msh trbit dr htimu! bhw letupan itu siap mledak dlm duniamu! Katakan itu pda mrka, org2 yg ragu akn kmampuan dirimu..
Krna mimpimu saat ni adlh knytaan utk esok..
(Hasan al-Bana)
hhe,,semangat!!,"

Sender:
doeloer Damarra
+6285722406***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da...

D-IV atau S1 ?

Suatu malam pada hari Sabtu , tanggal 14, bulan Januari , tahun 2012, berlatar tempatkan teras masjid Al-Ilmi IPDN Kampus Kalimantan Barat, terjadi satu percakapan ringan sangat sederhana tapi kemudian mampu untuk membuat otak ini menjadi rumit karena terus memikirkan substansi dari apa yang diperbincangkan itu, terlalu rumit sehingga saya pikir perlu untuk dituangkan dalam sebuah narasi penuh kata, tidak berpetuah dan tidak juga indah. Tapi cukup-lah untuk sekedar berbagi ide dan informasi yang pastinya tidak sesat. Dan ini-lah percakapan singkat itu : HP ( inisial teman saya ) : “Dim, kamu lebih milih mana, S.IP atau S.STP ?” Saya : “mmm….pengennya sih S.IP” HP : “Kenapa, Dim? Kata orang kan kalo S.STP tuh lebih baik buat karir dan kata orang juga S.IP tuh lebih condong buat jadi dosen.” Saya : “Wah gak tau sih kalo masalah yang kayak gitunya, tapi saya ingin S.IP karena yang saya tau S.IP itu lebih mudah untuk nantinya kita mau nerusin ke S2, nah kalo S.STP itu gak semua unive...

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. ...