SABTU, 6 JUNI 2013
14.33 WIB
14.33 WIB
![]() |
#weareacmilan |
Pada dasarnya semua pecinta sepak bola, termasuk saya, akan sangat membenci ketika sebuah musim kompetisi harus berakhir.
Selain karena berarti harus berpuasa menonton pertandingan sepak bola secara rutin juga karena tidak bisa melihat aksi para idola, entah itu klub maupun pemainnya, berlaga di medan perang lapangan hijau.
Memang terkadang selalu ada terselip pertandingan internasional antar negara dalam balutan pertandingan persahabatan ataupun pertandingan kualifikasi suatu kompetisi atau bahkan ada kompetisi antar negara yang berlangsung.
Tapi ketika itu mengatasnamakan negara maka sepertinya greget itu agak berkurang karena berbenturan dengan masalah nasionalisme. Apalagi kompetisi antar negara hanya berlangsung paling lama 1 satu bulan dalam format setengah kompetisi. Jadi gairah itu hanya sesaat.
Maka tak heran bila sudah berbicara tentang kompetisi klub, dalam bentuk liga, yang berlangsung selama satu tahun penuh. Sensasi, gairah, dan semangat itu sangat terasa. Tak ada pertentangan nasionalisme. Disini murni masalah selera dan cinta.
Bagi saya pribadi, ada satu hal yang lebih membuat saya kesal selain harus berakhirnya sebuah kompetisi. Hal itu adalah : BURSA TRANSFER!
Saya sungguh tidak terlalu senang ketika harus menghadapi sebuah bursa transfer. Terlalu banyak isu yang berkembang liar. Tak ada hal pasti. Semua bisa berubah bahkan dalam hitungan detik. Saat-saat dimana harapan bisa seketika muncul tapi sesaat kemudian harus hancur berkeping-keping.
Sungguh industri mengubah segalanya. Dan kita, para penggemar, sungguh hanya bisa melihat sambil berharap.
Di dalam bursa transfer maka hanya akan tersisa dua pilihan : menjual pemain atau membeli pemain. Sebagai penggemar kita tentu berharap klub kesayangan kita tidak banyak menjual pemain dan bahkan para pemain yang kita cintai tidak masuk dalam daftar jual. Dan sebaliknya, membeli banyak pemain bila perlu pemain mahal berlabel bintang.
Tapi faktanya tidak semudah itu. Realitanya tidak sesederhana itu. Banyak faktor disana. Paling besar berperan adalah kondisi finansial dan kebijakan pimpinan klub.
Lalu bagaimana dengan Milan saat ini? sejauh ini masih terlalu banyak isu yang menghampiri. Para petinggi klub masih doyan saling memberikan pernyataan yang menumbuhkan harapan. Tapi belum tentu terlaksana.
Melihat trackrecord transfer milan dalam 2 (dua) tahun belakangan ini maka Milan gemar untuk membuat penggemarnya memompa darah lebih cepat. Karena banyak pergerakan transfer tak terduga dan dilakukan di saat akhir penutupan. Damn!
Bagi saya, apapaun itu, saya selalu percaya kepada apa yang diputuskan oleh orang-orang yang berada dalam tataran pengambil keputusan. Saya selalu yakin bahwa selalu ada cinta di sana. Sehingga mereka pasti berbuat untuk nama besar Milan di masa yang akan datang.
Saya hanya berharap bursa tranfer bergerak lebih cepat sehingga bisa cepat diketahui skuad seperti apa Milan di musim depan.
Let's hope for the best and prepare for the freakin' worst!
#PMA all day, guys! :)
"The squad next season will consist of 3 goalkeepers, 9 defenders, 8 midfielders and 5 strikers. We have a competitive team. We made a big investment in signing Zapata.
Balotelli is absolutely not for sale, because we have chosen him as our icon."
Adriano Galliani (Milan CEO and vice-president)
Forza Milan..
BalasHapusSAlam YNWA.dan salam satu jiwa.
:D
Bravo Ac Milan..!!
BalasHapus@yanuar catur : wah wah, salam nya banyak bener yaa? hhe salam juga ya gan! :)
BalasHapus@Boku no Blog : forza aja gan, bravo identik sama spanyol hhe :D
salam superrr
BalasHapussalam juga bang @Harri Mualiawan
BalasHapus