Siapa yang berkata bijak, tapi enggan ‘tuk bertindak?
Siapa yang skeptis dengan positif yang orang perbuat?
Siapa yang takut dengan kebangkitan orang sekitar?
Siapa yang tak rela dengan kemajuan para sahabat?
Siapa yang selalu mempertanyakan segala kebijakan elite atas?
Siapa yang selalu melawan teman dalam sebuah pernyataan debat?
Siapa yang memaksakan kehendak karena merasa paling tepat?
Masih banyak tanya,
Dengan “siapa”, sebagai kata tanya.
Yang harus kita tanya.
untuk mementahkan segala sikap ironi,
yang terlalu lama kita biari,
hingga akhirnya telah terinternalisasi,
menjadi sikap, budaya, dan akhlak diri,
lain di lidah, lain di sikap,
lain waktu, lain tempat,
lain pula tindakannya.
namun banyak nya kata,
yang kita tanya,
terkesan menjadi percuma,
bila yang ditembak,
tak jua merasa,
dan tetap berjalan sempurna,
dengan kontradiksi sifatnya.
Tapi sungguh jangan lah kalian bersusah-susah,
Mencari sebuah jawaban.
Karena ini bukan lah sebuah soal ujian,
Yang harus kalian jawab, atau kalian terka.
Karena ini murni dibuat,
Bukan untuk menghakimi atau menghujat,
Salah satu pihak,
Atau salah satu manusia,
Yang ada di dunia,
Atau yang sudah tiada.
Cukup lah kalian cerna,
Dan kalian telan.
Pahami dalam otak
Implementasikan dalam sikap,
Syukur2 berubah,
Agar tak melulu menjadi rubah.
Tapi sedikit menjadi malaikat,
Berbuat sesuatu yang tepat,
Sesuai dengan norma,
Norma-norma Tuhan, dan produk lokal manusia.
Sudahlah,
Ini hanya sebuah coretan.
Pelepas segala penat,
Perasaan dalam dada,
rasa tak sejalan dengan realita.
Mungkin tak bermakna,
tak jelas maksud dan tujuannnya,
tak jelas struktur katanya,
tak indah pilihan diksinya.
Jadi mari aku akhiri ini semua,
Terima kasih karena sudah mau membaca,
Maaf dengan segala salah kata,
Sekian dan sampai jumpa.
Eh.... tapi, jadi apa nih jawabnya?
siapakah gerangan orangnya?
yang kau tanya penuh tanda tanya,
dengan kata tanya "siapa" ?
Wahai saudara adima?
Atau kah ini semua sebenarnya hanya sebuah cara,
Yang kau buat dan rekayasa,
Untuk menyindir, menghina,
Dan Memukul telak, Dirimu sendiri tepat
di muka??
Siapa yang skeptis dengan positif yang orang perbuat?
Siapa yang takut dengan kebangkitan orang sekitar?
Siapa yang tak rela dengan kemajuan para sahabat?
Siapa yang selalu mempertanyakan segala kebijakan elite atas?
Siapa yang selalu melawan teman dalam sebuah pernyataan debat?
Siapa yang memaksakan kehendak karena merasa paling tepat?
Masih banyak tanya,
Dengan “siapa”, sebagai kata tanya.
Yang harus kita tanya.
untuk mementahkan segala sikap ironi,
yang terlalu lama kita biari,
hingga akhirnya telah terinternalisasi,
menjadi sikap, budaya, dan akhlak diri,
lain di lidah, lain di sikap,
lain waktu, lain tempat,
lain pula tindakannya.
namun banyak nya kata,
yang kita tanya,
terkesan menjadi percuma,
bila yang ditembak,
tak jua merasa,
dan tetap berjalan sempurna,
dengan kontradiksi sifatnya.
Tapi sungguh jangan lah kalian bersusah-susah,
Mencari sebuah jawaban.
Karena ini bukan lah sebuah soal ujian,
Yang harus kalian jawab, atau kalian terka.
Karena ini murni dibuat,
Bukan untuk menghakimi atau menghujat,
Salah satu pihak,
Atau salah satu manusia,
Yang ada di dunia,
Atau yang sudah tiada.
Cukup lah kalian cerna,
Dan kalian telan.
Pahami dalam otak
Implementasikan dalam sikap,
Syukur2 berubah,
Agar tak melulu menjadi rubah.
Tapi sedikit menjadi malaikat,
Berbuat sesuatu yang tepat,
Sesuai dengan norma,
Norma-norma Tuhan, dan produk lokal manusia.
Sudahlah,
Ini hanya sebuah coretan.
Pelepas segala penat,
Perasaan dalam dada,
rasa tak sejalan dengan realita.
Mungkin tak bermakna,
tak jelas maksud dan tujuannnya,
tak jelas struktur katanya,
tak indah pilihan diksinya.
Jadi mari aku akhiri ini semua,
Terima kasih karena sudah mau membaca,
Maaf dengan segala salah kata,
Sekian dan sampai jumpa.
Eh.... tapi, jadi apa nih jawabnya?
siapakah gerangan orangnya?
yang kau tanya penuh tanda tanya,
dengan kata tanya "siapa" ?
Wahai saudara adima?
Atau kah ini semua sebenarnya hanya sebuah cara,
Yang kau buat dan rekayasa,
Untuk menyindir, menghina,
Dan Memukul telak, Dirimu sendiri tepat
di muka??
hem...lumayan menarik
BalasHapus