Langsung ke konten utama

Filippo Inzaghi, Nomor 9 Terakhir

*catatan : Ya, Filippo "pippo" Inzaghi telah resmi mengundurkan diri dari dunia sepak bola sebagai seorang pemain dan ini merupakan tulisan yang benar-benar mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh seorang Inzaghi, sebuah tulisan yang benar-benar mampu mengelaborasikan apa yang ada dalam otak saya dan ditulis oleh seorang reporter/wartawan sehingga tak perlu lagi untuk ditanyakan kebenaran teorinya. 

Karena sekian lama saya menjadi seorang penggemar dari Inzaghi, masih terlalu banyak orang yang salah melihat dan menilai Inzaghi. Mereka tidak memahami sepak bola secara utuh, sehingga Inzaghi dianggap sebagai "bukan seorang pesepakbola". akh...
 
Dan oleh karena itu tak perlu untuk berpanjang kata lagi, silahkan anda baca, resapi dan pahami! Inzaghi itu seorang pesepakbola, seorang penyerang sejati!
 
 
Filippo Inzaghi, Nomor 9 Terakhir 
Arnoldi 

Filippp Inzaghi akhirnya memutuskan pensiun dari dunia sepak bola setelah kontraknya dengan AC Milan habis 30 Juni 2012. Bersamaan dengan itu, punah pula pemain dengan tipikal penyerang tengah murni alias No 9. Lho, bukannya masih banyak penyerang bernomor punggung 9 lainnya. Misalnya saja Alexis Sanchez di Barcelona atau Mirko Vučinić di Juventus? Memang, namun tidak ada lagi pemain seperti Inzaghi, yang merupakan prototipe penyerang tengah murni. 

Ya, Inzaghi bisa dikatakan merupakan contoh pas untuk menggambarkan seorang penyerang tengah klasik. Ia jarang menggiring bola melewati lawannya, melakukan trik, atau lainnya. Ia lebih sering berlari menuju lini pertahanan lawan atau berdiri di posisi tepat untuk menerima umpan dan mencetak gol. Karena kaharakteristiknya itu, kita sering melihat Inzaghi terperangkap off-side. Sir Alex Ferguson bahkan sempat berkata kalau "Inzaghi dilahirkan off-side". 

Meski demikian, mantan bomber tim nasional Italia itu adalah finisher sejati. Tak ada yang bisa menyaingi ketajaman Inzaghi di kotak penalti. Penyerang berusia 38 tahun itu mempunyai naluri mencetak gol tinggi. Setiap ada bola yang diumpan ke arahnya, baik itu matang atau tidak, asal ia bisa digapai, maka Inzaghi akan menjadikannya gol. Hal itu terbukti dari catatan golnya di Serie A dan Eropa. Selama 21 tahun berkarier di Serie A dan Eropa, Inzaghi talah tampil sebanyak 623 laga. Dari 623 penampilannya itu, Inzaghi menjaringkan 288 gol di segala ajang. Ia bahkan menjadi pencetak gol keempat terbanyak di Italia dengan catatan 318 gol. Torehan gol itupun ia jawantahkan lewat trofi. Dua trofi Liga Champion, tiga Scudeto, satu Club World Cup, satu Intertoto, dua UEFA Super Cup, dua Super Coppa, satu Coppa Italia, dan satu trofi Piala Dunia telah ia persembahkan untuk klubnya dan tim nasional Italia. 

Kini Inzaghi telah pensiun. Bersamaan dengannya, punah pula nomor 9 murni. Inzaghi menjadi penutup era jaya penyerang tengah murni setelah mengikuti Gerd Muller, Gary Lineker, Ruud van Nistelrooy, dan David Trezeguet pensiun. Tak ada lagi penyerang seperti Inzaghi. 

Kini sepak bola memasuki era dimana penyerang harus menjadi pesepak bola komplet. Mereka harus bisa menggiring bola melewati lawan-lawannya, melakukan trik, atau sebagainya semisal yang dilakukan Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, atau Lionel Messi. 

Jika ada pemain bertipikal no 9 murni, maka kebanyakan tim tak lagi bisa mengakomodasinya. Kini klub maupun tim lebih banyak menempatkan satu penyerang di lini depan dan dia harus bisa membuka ruang dan bekerja di luar kotak penalti. Bahkan beberapa tim tak lagi memakai penyerang, contohnya Spanyol di Euro 2012. 

Dengan demikian, pensiunnya Inzaghi merupakan sesuatu yang harus kita peringati karena dunia sepak bola telah kehilangan satu sosok penting. Dunia sepak bola semakin miskin karena tak ada lagi striker murni mumpuni seperti Inzaghi, si nomor 9 terakhir. 
 


Komentar

  1. setiap masa akan melahirkan individu yang berbeda-beda, dan semuanya tidak memiliki kemiripan satu sama lain, termasuk dengan inzaghi, akan lahir penyerang-penyerang tengah murni lainnya tanpa harus mencontoh prototipe inzaghi ...salam ramadhan :)

    BalasHapus
  2. kalau di pikir2 iya juga yah inzaghi tipikal striker utama. Selamat jalan inzaghi, semoga sukse :)

    BalasHapus
  3. @BlogS of Hariyanto : betul pak, karena semua orang itu berbeda, mempunyai ciri khasnya masing-masing. :)

    @Hzndi : amin! skrg Inzaghi sedang merintis menjadi seorang pelatih. :)

    BalasHapus
  4. Indonesia jg punya BP, yg ngah-ngoh di kotak penalti?????
    Huchhh......

    BalasHapus
  5. @andoenk88 :betul sekali gan dan saya juga sangat suka bepe tapi sayangnya bepe juga bernadib sama dengan Inzaghi, masih banyak yang mencibir. dan bepe juga kurang beruntung terlahir di Indonesia karena kurang sokongan dari pemain tengah. Pemain lain yang setipe juga ada eL lOCO.

    BalasHapus
  6. wah patut di perhitungkan tuh, mudaha2n sukses bro si Inzaghi :D

    BalasHapus
  7. @Hzndi : mksh kawan...

    @Manchester United : salam kenal juga gan! :)

    @freeware : terim kasih dan semoga tidak terhenti di kunjungan pertama ya.

    @Full version software : makasih kawan, ditunggu kunjungan yang kedua dan setrusnya ya...

    BalasHapus
  8. terima kasih @PIALA DUNIA 2014

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang