Langsung ke konten utama

Tak Sekuat Hatimu

Aku tak sebaik yang dikira, 
tak sesempurna terlihat, 
tak sebijak yang terkata. 
Tapi aku pun tak bejat, 
tak juga jahat, 
apalagi seorang yang selalu bermaksiat, 
melawan melabrak segala norma. 

Aku hanya manusia biasa, 
terlalu sangat biasa, 
terkadang baik terkadang tergoda, 
penuh balutan tawa canda, 
memendam emosi di dada. 

Ku hanya terus mencoba, 
coba ‘tuk seimbangkan raga, 
antara potensi baik dan buruk dalam jiwa, 
berusaha terus menekan yang salah, 
dan menegakan segalanya agar terarah, 
menuju hidup yang cerah. 

Adapun ketika ku tergoda, 
melakukan hal yang kelam
maka ku tak pernah mengumbarnya, 
menunjukan langsung di muka, 
secara umum dan terang depan semua, 
karena aku malu dibuatnya. 

Jadi biar ku lakukan dalam gelap, 
dalam sepinya dunia bersama mereka yang tak ku kenal, 
atau sendiri sungguh hanya dengan Tuhan, 
bila hal itu bukan tentang dosa besar, 
tidak bertentangan dengan prinsip hidup yang ku pegang, 
maka ku cenderung melepasnya, 
karena ku ingin semua bahagia, 
nafsu ku terlaksana. 

Tapi cukup aku dan Tuhan yang tau, 
serta mereka yang tak ku kenal dalam hidup, 
apalagi ketika ku sedang ingin menyendiri, 
merenungi serta meratapi keras dan indahnya hidup ini, 
ketika masalah datang menghampiri, 
memeluk mesra mendekam hati,
maka itu-lah pembenaran yang kusandari, 
tapi tidak juga hakiki, 
setidaknya ku punya alasan untuk argumentasi, 

Sekali lagi, 
ku lepaskan nafsu diri, 
dan melakukan hal yang tak pasti juga meracuni, 
merusak image baik pribadi, 
bila hal itu bukan hal yang benar haram, mubah tak jarang makruh, 
Tapi sering juga memang jelas dosa, 

Tak apa-lah, 
Ini tidak selamanya, 
sampai saat ini ku masih ku masih mampu mengendalikan, Menahan, 
berpikir rasional mempertimbangkan, 
memikirkan efek ke depan, 
Dan ku siap menanggung resiko yang nanti 'kan menekan, 
dan menebusnya dengan perbuatan baik yang konsisten ku tunjukan juga implementasikan, 
Ikhlas sungguh, 
Tanpa niat untuk dinilai atau diperhatikan, 
hanya mencari pahala membayar segala kebodohan, 
berharap tak datang karma
berharap Tuhan masih berbelas kasihan, 

jadi sungguh aku tak sempurna, 
tapi sungguh ku terus berbuat baik ku usahakan. 
Tapi sampai saat ini memang setan itu masih hidup segar dalam hati tak terbantahkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang