Langsung ke konten utama

Milan's Squad Numbers and A Note


SUMBER

MILAN - Here are the official squad numbers for Milan for 2012-2013 : 

1 Marco AMELIA - 2 Mattia DE SCIGLIO - 4 Sulley MUNTARI - 5 Philippe MEXES - 8 Antonio NOCERINO - 9 Alexandre PATO - 10 Kevin Prince BOATENG - 12 Bakaye TRAORE' - 13 Francesco ACERBI - 14 Rodney STRASSER - 15 Djamel MESBAH - 16 Mathieu FLAMINI - 18 Riccardo MONTOLIVO - 20 Ignazio ABATE - 21 Kevin CONSTANT - 23 Massimo AMBROSINI - 25 Daniele BONERA - 28 Urby EMANUELSON - 32 Christian ABBIATI - 59 GABRIEL -  70 De Souza Robson ROBINHO - 76 Mario YEPES - 77 Luca ANTONINI - 92 Stephan EL SHAARAWY - 99 Antonio CASSANO 

The major moves are that Gattuso's number 8 goes to Nocerino, Superpippo's 9 is taken by Pato and Seedorf's 10 passes to Boateng.

*catatan : entah sejak kapan dan sampai kapan saya akan menjadi seorang Milanisti. Tanggal yang tepat secara almanak tak mampu saya ingat dan simpan dalam memori otak tapi saya tau sejak kapan saya menyukai dan menjadikan Milan sebagai tim favorit ; semenjak pemain yang saya sukai yaitu Filippo Inzaghi ( yang kini telah pensiun dan telah resmi menjadi pelatih bagi tim U-16 Ac Milan ) resmi berpindah dari Juventus ke Milan. 
Ya, harus saya akui, penyebab awal saya menyukai Milan ketika itu hanya-lah sebatas suka karena ada pemain yang saya favoritkan bermain di dalamnya.
Tapi ternyata lambat laun namun pasti, cinta itu akhirnya tumbuh juga, melebihi sekedar suka karena terpaksa, kini rasa cinta dan suka itu telah murni tanpa ada embel-embel karena pemain, pelatih atau elemen apapun itu. Rasa suka itu murni untuk Ac Milan secara utuh sebagai sebuah tim/klub sepakbola, tak peduli dengan isi pemain di dalamnya, pelatih yang meracik strategi di pinggir lapang ataupun pemiliknya sebagai pengatur utama klub itu. 
Ku suka Milan apa adanya, senatural mungkin aku lebih suka! hehehe...

Kenapa harus Milan? entah kawan, suka dan cinta itu datang dengan sendirinya, untuk apapun dan hal apapun, teori itu berlaku umum. Dan kini, menyambut musim yang baru, Milan kembali harus menjadi Milan yang baru, evolusi itu terus berjalan. Evolusi, yang didasari oleh krisis keuangan juga umur tidak murni karena kebutuhan teknis permainan, di musim ini terasa sangat radikal bahkan tak masuk akal, tak tanggung-tanggung semua pemain legenda nan tua itu telah resmi keluar hanya tersisa sang kapten Ambrosini, dan semakin terasa radikal ketika pemain yang belum masuk kategori "legenda" ataupun "tua" yaitu Ibrahimovic dan Thiago Silva juga dipaksa pergi meninggalkan Milan demi segepok uang bernila 65 juta poundsterling!

Evolusi ini bila kita bandingkan dengan ketika milan ditinggal pergi oleh sang kapten abadi, Maldini, si anak emas, Kaka dan sang juru selamat, Ancelotti, terasa lebih ekstrim dan terlalu beresiko! Maka tak heran Milanisti dalam hal ini yang berdiri dalam jalur Ultras berteriak sangat keras akan hal ini bahkan sebagian sudah secara resmi mengembalikan tiket terusan yang telah mereka beli, selamat datang stadium sepi nan kosong!
Hal itu sungguh sangat wajar karena jajaran direksi seperti belum melakukan tindakan nyata untuk membenahi kekosongan yang telah ditimbulkan oleh kepergian sebagian besar pilar Milan itu, tapi memang terlalu naif juga apabila kita berharap Galiani atau bahkan memaksanya untuk membeli nama-nama tenar untuk datang dan bermain di Milan karena masalah Milan masih tetap sama yaitu masalah keuangan! Kebijakan transfer Milan beberapa tahun belakangan ini hanya berputar pada pembelian pemain yang telah habis masa kontraknya, peminjaman dengan opsi pembelian permanen pada musim berikutnya dan/atau membeli pemain dengan harga semurah mungkin dan hal itu hanya akan mampu untuk membeli pemain "kecil" bukan "besar".
Tapi jangan anda ragukan strategi itu, karena coba anda liat bagaimana kinerja dari seorang Mesbah, Muntari bahkan Nocerino yang paling fenomenal. 

Maka dengan keadaan dan fakta seperti itu saya tidak pernah beraharap lebih pada transfer yang akan dilakukan oleh Milan walaupun ada kecenderungan Milan selalu memberikan kejutan pada akhir penutupan transfer, yaitu 31 Agustus. Saya hanya akan berharap lebih pada Allegri agar mampu untuk memaksimalkan setiap pemain yang ada, menerapkan strategi yang benar-benar sesuai dengan pemain yang Milan miliki serta benar-benar mengoptimalkan para pemain muda yang Milan miliki, yang kini telah menjadi mayoritas dalam skuad Milan. 
Tapi terlepas dari itu, saya tetap yakin dan optimis Milan akan tetap mampu untuk memberikan sesuatu di musim 2012-2013 nanti.
Pasti dan Harus Bisa!!

Dan kampanye untuk musim depan telah dimulai dengan salah satunya pengumuman resmi tentang nomor punggung yang akan digunakan oleh setiap pemainnya. Ya, untuk sepakbola nomor punggung kerapkali menjadi sebuah elemen penting dan merupakan tanda bagi setiap pemainnya. Terlebih untuk Milan sendiri, Milan benar-benar "mengagungkan" nomor dan memberi penghargaan lebih, itu mereka buktikan dengan mem-pensiunkan nomor 6 milik Franco Baresi dan nomor 3 milik Paolo Maldini, sebagai sebuah bentuk apresiasi Milan atas loyalitas dan prestasi yang telah ditorehkan oleh kedua pemain tersebut.

So, are u ready for the New Milan !?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang