Langsung ke konten utama

Antara Cinta dan Keyakinan ...

Bagaimana rasa itu bisa untuk menghilang bila kita secara nyata tapi perlahan dalam diam saling mencuri pandang.
Mata kita silih berganti melihat terkadang saling menatap juga meratap seolah kita sedang bicara melalui perantara hampanya dunia diantara kita..
walau sejuta kata lain beredar luas, keras mencoba mengusik keheningan romantika.
Tapi kita tetap teguh bertahan, diam…tetap saling mencuri pandang, diselipi juga senyuman.

Sering kita malu, saling memalingkan muka ketika dengan tidak kita sengaja waktu dengan sangat cerdiknya mempertemukan kedua mata kita dalam satu arah pandang yang lurus tegak tajam saling memandang.
Atau ketika orang di sekitar kita menangkap jelas aktifitas raga mata kita, di tempat itu, dalam tiga waktu itu, kita selalu begitu atau setidaknya aku yang selalu melakukan itu.

Akh, kenapa?
Bukankah kita ( aku ) telah sepakat, tidak untuk meneruskan ini semua karena hanya akan menumbuhkan rasa, yang apabila terus besar hanya akan terus memaksa, mendorong kita ( aku ) untuk ( memaksa ) bersama, padahal sungguh kita tidak akan bisa karena kita sangat berbeda, sulit untuk menjadi sama, dalam sebuah ikatan cinta, dalam sebuah hubungan dua manusia, yang sejati juga selamanya karena ini beda tentang prinsip kita, prinsip yang kita percaya, untuk berjalan di atas dunia, sebagai seorang makhluk Tuhan yang setia.

Tapi sungguh apa daya yang bisa ku perbuat, karena bukankah cinta itu juga merupakan anugerah-Nya?
Lalu kenapa Dia juga harus memberikan itu anugerah tapi juga sekaligus suatu masalah?
Karena bukankah cinta itu harus indah bersama tapi kenapa justru membuat sulit dan merusak ketenangan batin juga raga?

Aku tau semua apa yang terjadi tidak terjadi begitu saja tanpa ada makna yang menyertai.
Semua pasti ada hikmah serta makna, semua pasti ada maksud serta tujuannya.
Memberi masalah sebagai anugerah, memberi anugerah tapi dalam sebentuk masalah.

Dia hanya ingin terus memastikan setiap manusia ciptaan-Nya, agar terus kuat menjalani hidup di dunia, tidak menjadi sesosok yang lemah, sehingga Dia tidak akan pernah bosan terus memberi kita ( aku ) ujian serta tekanan.
Sekarang tinggal bagaimana aku menghadapi ini semua, memberikan respon serta tanggapan terhadap apa yang Dia berikan, entah anugerah atau musibah,

apakah berpikiran baik atu buruk, apakah melihat dengan baik atau buruk dan apakah aku tetap beriman atau justru menjadi kabur, lari dari-Nya?

karena bagi ku cinta dan wanita bukan-lah sumber utama dari munculnya suatu kebahagiaan tapi hidup tanpa cinta juga wanita merupakan awal dari sebuah penderitaan dan kesepian..

Komentar

  1. jadi ceritanya, dari mata (lirik-lirikan) trus turun ke hati....hahah....co cwetttt

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang