Langsung ke konten utama

Perdebatan akal sehat dan rasa (2)

Sebuah tulisan yang dia labeli dengan nama Perasaan sekaligus Akal Sehat. Sebuah tulisan yang dia buat sebisa mungkin tidak menghakimi, tidak menilai mana yang baik dan mana yang buruk. Tulisan yang dia rangkai sedemikian rupa sehingga terbebas dari nilai, terbebas dari substansi masalah utama. Dia mencoba hanya menggunakan masalah utama yang ada dalam tulisan saya sebagai sebuah latar atau sebuah batu loncatan atau sebuah prolog pembuka paragraf atau hanya pemanis tulisannya saja. 

Pada intinya dia hanya berusaha untuk mengungkapkan pendapatnya tentang cara pandangnya dalam melihat sebuah rasa dan akal sehat. 

Awal saya membaca tulisannya, saya terhenyak, saya terkagum, dan saya tak bisa untuk berkata apapun. Argumennya kuat, redaksi katanya runtut penuh semangat. Ringan tapi juga berat. Denotasi tapi banyak dibungkus dalam konotasi. Apa adanya tapi penuh makna dalam penuh arti. Bisa apa saya? 

Saya yang telah mulai menulis pada pertengahan tahun 2009 merasa malu ketika membaca tulisannya. Saya malu karena saya yang telah lama menulis belum bisa untuk menulis seringkas itu tapi sungguh padat substansinya. Redaksi kata yang indah tapi tidak mengurangi maksud utamanya. Dan yang terpenting adalah dia mempunyai argumen yang juga kuat. 

Woow!

Komentar

  1. yang jelas itu bukan aku...wkwk

    BalasHapus
  2. wah, akang bikin sampai 3 part hehehe.. terlepas tentang rasa dan logika, sama2 belajar menulis kang. banyak sebetulnya yang ingin lili tulis kang. bukan tentang keseharian atau ya sejauh ini baru sampai asmara hehehe. pngin juga nulis tentang ilmiah, atau misal menanggapi birokrasi, atau sesuatu yg ada di masyarakat, musik, habit, dan lain2. ya kayak tulisan2akang. tapi belum PD kang. memang hanya dengan pengetahuan yaaaa seorang mahasiswa (ibaratnya). lewat tulisan2 akang juga lili belajar. sebenernya kesulitan lili nulis itu bikin alurnya kang. dan terimakasih atas izinnya menanggapi tulisan akang. hehehe

    BalasHapus
  3. @bang Harri : iya bang, bukan utk saat ini hhe

    @lili : iya neng, mari kita sama2 belajar. semoga bisa semakin baik ya? pokoknya jangan ragu aja neng! :)

    BalasHapus
  4. @adima : saat apa ajalah terserah...hehehe... let is flow #bahasainggrisloh ! wkwk
    @neng lili : namanya indah, tulisannya juga bagus, kenalin saya adiknya adima ^_^

    BalasHapus
  5. haha masa adik lebih tua dari kakaknya? :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang